Phnom Penh (ANTARA News) - Kamboja pada Minggu merayakan 20 tahun kembalinya mantan raja yang sakit, Norodom Sihanouk, dari pengasingan dan hari ulang tahunnya ke 90 pada 31 Oktober.

Upacara meriah diadakan di depan Istana Kerajaan dengan dihadiri Raja Norodom Sihamoni, putra Sihanouk, Pejabat Ketua Senat Pangeran Sisowath Chivan Monirak, Ketua Majelis Nasional Heng Samrin, Perdana Menteri Hun Sen, dan korps diplomatik asing.

Dalam penampilan publik pertama sejak penyerahan tahta pada Oktober 2004, didampingi putranya Norodom Sihamoni, mantan raja disambut hangat sekitar 40.000 orang dari semua lapisan masyarakat.

Tari tradisional dipentaskan untuk memberkati mantan raja dengan kesehatan yang tampak baik dan umur panjang.

Sihanouk mengatakan ia sangat senang mendapat kehormatan untuk menyampaikan pidato untuk sahabat-sahabat tercinta dan Perdana Menteri Hun Sen atas upayanya yang tak kenal lelah serta prestasi untuk mengembangkan negara.

"Juga, saya mengagumi pemerintah dan parlemen Kamboja atas upaya bersama mereka memajukan bangsa ini," katanya dalam pidato televisi yang disiarkan langsung oleh Televisi Nasional Kamboja.

Mantan Raja dan Ratu kembali ke Kamboja pada 14 November 1991 dari pengasingan mereka di China Beijing atas undangan Partai Rakyat Kamboja, kata Perdana Menteri Hun Sen dalam pidato pada perayaan itu.

Dia mengatakan perayaan itu untuk mencerminkan ketulusan hati rakyat Kamboja terhadap mantan raja Norodom Sihanouk dan Ratu Norodom Monineath atas upaya tak kenal lelah mereka dan prestasi mereka dalam pembangunan nasional.

"Kami, semua orang Kamboja, ingin ayah raja kesehatannya baik dan panjang umur agar tetap sebagai pengayom untuk perdamaian, stabilitas politik dan kemakmuran Kamboja dan orang-orang Kamboja," katanya seperti dikutip Xinhua.(*)

H-AK/A023