Kemenperin selenggarakan Jalur Penerimaan Vokasi Industri yang ketiga
14 April 2022 15:13 WIB
Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Arus Gunawan saat peluncura JARVIS secara virtual, Kamis. (ANTARA/ Tangkapan Layar Aplikasi)
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Perindustrian menyelenggarakan Jalur Penerimaan Vokasi Industri (JARVIS) untuk yang ketiga kalinya secara bersama dan daring untuk seluruh unit pendidikan.
"Dalam menghasilkan lulusan yang berkualitas, maka diperlukan input yang berkualitas pula. JARVIS ini merupakan upaya Kemenperin dalam beradaptasi dengan keadaan saat ini dimana kita harus bertransformasi ke dunia digital," kata Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Arus Gunawan secara virtual, di Jakarta, Kamis.
Arus membacakan sambutan Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita saat Peluncuran JARVIS Kemenperin di Jakarta.
Melalui JARVIS, Arus menyampaikan, akan memberikan kesempatan yang sama bagi seluruh lulusan sekolah menengah atas, sekolah menengah kejuruan, madrasah aliyah, dan madrasah aliyah kejuruan untuk masuk di 10 Politeknik dan 2 Akademi Komunitas, serta memberikan kesempatan bagi lulusan Sekolah Menengah Pertama dan Madrasah Tsanawiyah untuk dapat masuk di SMK di lingkungan Kementerian Perindustrian.
Melalui JARVIS untuk Politeknik dan Akademi Komunitas, diharapkan dapat menjaring 3.877 mahasiswa baru, termasuk di dalamnya 498 mahasiswa dengan bebas biaya kuliah di Politeknik Industri Logam di Morowali, Sulawesi Tengah untuk 96 orang, dan Politeknik Industri Furnitur dan Pengolahan Kayu di Kendal, Jawa Tengah untuk 120 orang.
Kemudian, Akademi Komunitas Industri Manufaktur di Bantaeng, Sulawesi Selatan untuk 72 orang, dan Akademi Komunitas Industri Tekstil dan Produk Tekstil di Solo, Jawa Tengah untuk 210 orang.
Sedangkan JARVIS SMK akan menampung 2.537 siswa lulusan Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Madrasah Tsanawiyah (MTs) di 9 SMK SMAK/SMTI.
"Saya berharap para lulusan sekolah dapat memanfaatkan kesempatan ini sebaik-baiknya. Saya juga berharap Jalur Penerimaan Vokasi Industri atau JARVIS terus dikembangkan dan adaptif dengan kondisi dan tantangan kita ke depan," kata Arus.
Diketahui, seluruh unit pendidikan vokasi industri yang tersebar di 11 Provinsi telah menerapkan pendidikan berbasis kompetensi yang bermitra dengan Industri penggunanya dari proses perekrutan, prakerin, hingga penempatan.
Oleh karena itu, seluruh lulusan sekolah dan kampus di bawah Kemenperin terserap oleh Industri, melanjutkan pendidikan dan menjadi wirausaha.
Tidak hanya berfokus pada serapan lulusan, Sekolah dan kampus Kemenperin juga memiliki kualitas yang menjadi best practice penyelenggaraan pendidikan sistem ganda yang link and match dengan Industri," ujar Arus.
Hal itu, lanjutnya, terbukti dari terpilihnya selama dua tahun berturut-turut SMAK Bogor dan SMTI Yogyakarta sebagai SMK terbaik di Indonesia di posisi pertama dan ketiga.
Begitu pula dengan pendidikan tinggi Kemenperin yang mendapatkan dukungan dari mitra luar negeri seperti dari Swiss, Jerman dan Singapura. Dan saat ini, unit pendidikan Kemenperin sedang menjajaki penyelarasan kualifikasi lulusan dengan standard di Eropa yang difasilitasi oleh Dubes RI di Jerman.
Hal itu menguatkan kualitas unit pendidikan dalam mencetak SDM Industri unggul yang tidak hanya berkiprah di kancah nasional tapi juga siap berkompetisi di dunia global.
Pengembangan pendidikan vokasi industri bertaraf global juga telah menjadi visi BPSDMI melalui kebijakan Corporate University yang ditetapkan melalui Kepmenperin No 1009 Tahun 2021.
Baca juga: Kemenperin kembali buka penerimaan mahasiswa baru lewat JARVIS
Baca juga: Kemenperin: Program penerimaan vokasi industri tembus 20.000 pendaftar
"Dalam menghasilkan lulusan yang berkualitas, maka diperlukan input yang berkualitas pula. JARVIS ini merupakan upaya Kemenperin dalam beradaptasi dengan keadaan saat ini dimana kita harus bertransformasi ke dunia digital," kata Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Arus Gunawan secara virtual, di Jakarta, Kamis.
Arus membacakan sambutan Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita saat Peluncuran JARVIS Kemenperin di Jakarta.
Melalui JARVIS, Arus menyampaikan, akan memberikan kesempatan yang sama bagi seluruh lulusan sekolah menengah atas, sekolah menengah kejuruan, madrasah aliyah, dan madrasah aliyah kejuruan untuk masuk di 10 Politeknik dan 2 Akademi Komunitas, serta memberikan kesempatan bagi lulusan Sekolah Menengah Pertama dan Madrasah Tsanawiyah untuk dapat masuk di SMK di lingkungan Kementerian Perindustrian.
Melalui JARVIS untuk Politeknik dan Akademi Komunitas, diharapkan dapat menjaring 3.877 mahasiswa baru, termasuk di dalamnya 498 mahasiswa dengan bebas biaya kuliah di Politeknik Industri Logam di Morowali, Sulawesi Tengah untuk 96 orang, dan Politeknik Industri Furnitur dan Pengolahan Kayu di Kendal, Jawa Tengah untuk 120 orang.
Kemudian, Akademi Komunitas Industri Manufaktur di Bantaeng, Sulawesi Selatan untuk 72 orang, dan Akademi Komunitas Industri Tekstil dan Produk Tekstil di Solo, Jawa Tengah untuk 210 orang.
Sedangkan JARVIS SMK akan menampung 2.537 siswa lulusan Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Madrasah Tsanawiyah (MTs) di 9 SMK SMAK/SMTI.
"Saya berharap para lulusan sekolah dapat memanfaatkan kesempatan ini sebaik-baiknya. Saya juga berharap Jalur Penerimaan Vokasi Industri atau JARVIS terus dikembangkan dan adaptif dengan kondisi dan tantangan kita ke depan," kata Arus.
Diketahui, seluruh unit pendidikan vokasi industri yang tersebar di 11 Provinsi telah menerapkan pendidikan berbasis kompetensi yang bermitra dengan Industri penggunanya dari proses perekrutan, prakerin, hingga penempatan.
Oleh karena itu, seluruh lulusan sekolah dan kampus di bawah Kemenperin terserap oleh Industri, melanjutkan pendidikan dan menjadi wirausaha.
Tidak hanya berfokus pada serapan lulusan, Sekolah dan kampus Kemenperin juga memiliki kualitas yang menjadi best practice penyelenggaraan pendidikan sistem ganda yang link and match dengan Industri," ujar Arus.
Hal itu, lanjutnya, terbukti dari terpilihnya selama dua tahun berturut-turut SMAK Bogor dan SMTI Yogyakarta sebagai SMK terbaik di Indonesia di posisi pertama dan ketiga.
Begitu pula dengan pendidikan tinggi Kemenperin yang mendapatkan dukungan dari mitra luar negeri seperti dari Swiss, Jerman dan Singapura. Dan saat ini, unit pendidikan Kemenperin sedang menjajaki penyelarasan kualifikasi lulusan dengan standard di Eropa yang difasilitasi oleh Dubes RI di Jerman.
Hal itu menguatkan kualitas unit pendidikan dalam mencetak SDM Industri unggul yang tidak hanya berkiprah di kancah nasional tapi juga siap berkompetisi di dunia global.
Pengembangan pendidikan vokasi industri bertaraf global juga telah menjadi visi BPSDMI melalui kebijakan Corporate University yang ditetapkan melalui Kepmenperin No 1009 Tahun 2021.
Baca juga: Kemenperin kembali buka penerimaan mahasiswa baru lewat JARVIS
Baca juga: Kemenperin: Program penerimaan vokasi industri tembus 20.000 pendaftar
Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2022
Tags: