Banda Aceh (ANTARA) - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) RI Sandiaga Uno menyatakan keunikan tradisi dan budaya Aceh menjadi destinasi unggulan Indonesia, sehingga harus selalu diperkenalkan melalui berbagai event.

"Aceh Ramadhan Festival ini memperkenalkan nilai-nilai syariat, keunikan tradisi dan budaya orang Aceh juga menjadi destinasi unggulan Indonesia," kata Sandiaga Uno secara virtual, di Banda Aceh, Rabu.

Hal tersebut disampaikan Sandiaga Uno saat memberikan sambutan secara virtual lewat tayangan videonya pada pembukaan event Aceh Ramadhan Festival 2022 yang berlangsung di Taman Seni dan Budaya, di Banda Aceh.

Sandiaga mengatakan, strategi pemerintah dalam membangkitkan ekonomi salah satunya dengan cara menyelenggarakan event pariwisata yang berkualitas, dengan mengimplementasikan strategi adaptasi, inovasi dan kolaborasi.

"Strategi ini diharapkan mampu menjadi motor penggerak ekonomi masyarakat. Tentunya dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat dan disiplin," ujarnya.

Sandiaga menuturkan, Aceh Ramadhan Festival 2022 ini dilaksanakan sebagai salah satu cara pemerintah menyambut dan memeriahkan ramadhan.

Event tersebut, lanjut Sandiaga, diharapkan mampu memberikan nilai tambah yang berdampak positif baik terhadap ekonomi, budaya, dan lingkungan masyarakat di Aceh.

"Selamat atas terselenggaranya Aceh Festival Ramadhan 2022. Pariwisata maju ekonomi bangkit, lapangan kerja terbuka, budaya lestari bersama kita jaga Indonesia," demikian Sandiaga.

Untuk diketahui, Aceh Ramadhan Festival 2022 yang digelar di Taman Seni dan Budaya Banda Aceh mulai 13 sampai 19 April 2022 ini masuk dalam Kharisma Event Nusantara (KEN) tahun ini.

Festival tersebut tidak hanya terpusat di Taman Seni dan Budaya saja, namun juga diselenggarakan di dua tempat terpisah, yaitu di Masjid Al Huda Gampong Laksana dan Desa Wisata Gampong Nusa sebagai lokasi pesantren kilat yang juga masuk dalam agendanya.

Kegiatan tahunan Disbudpar Aceh kali ini diramaikan 40 para pelaku UMKM dari 50 brand lokal, serta juga melibatkan para pelaku ekonomi kreatif, hafidz dan komunitas dakwah asal tanah rencong.