PAEI: COVID-19 di Sulteng berhasil dikendalikan
13 April 2022 22:06 WIB
Ilustrasi - Petugas menunjukkan cara melakukan pemindaian barkode melalui aplikasi PeduliLindungi kepada warga di sebuah pusat perbelanjaan di Palu, Sulawesi Tengah, Minggu (10/4/2022). ANTARA/Basri Marzuki
Palu (ANTARA) - Ketua Perhimpunan Ahli Epidemiologi Indonesia (PAEI) Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) dr. Abdullah menyatakan bahwa dampak dari paparan COVID-19 di Sulteng berhasil dikendalikan.
"Evaluasi terakhir beberapa hari lalu kasus aktif COVID-19 di Sulteng sudah sangat melandai, tetapi bukan berarti virus itu tidak ada dan tidak ada pasien COVID-19 yang meninggal dunia. Ini menandakan bahwa tingkat kegawatan penyakit ini sudah berhasil dikendalikan," katanya di Kota Palu, Rabu.
Selain itu, lanjutnya, tingkat penularan dan penyebaran COVID-19 di Sulteng sudah sangat rendah. Meski demikian, masyarakat tidak boleh sampai abai menerapkan protokol kesehatan (prokes) pencegahan dan penularan COVID-19.
"Endemi artinya virus itu tetap ada tetapi tidak memberikan ancaman kesehatan secara serius kepada orang yang tertular karena kekebalan tubuh atau imunnya sudah tinggi. Jadi tetap memakai masker dan mencuci tangan," ucapnya.
Baca juga: PPNI: Tiga perawat di Sulawesi Tengah gugur selama pandemi COVID-19
Baca juga: Pasien COVID-19 yang sembuh di Sulteng bertambah jadi 58.569 orang
Juru Bicara (Jubir) Pusat Data dan Informasi (Pusdatina) COVID-19 Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) Adiman menyatakan kasus aktif COVID-19 di Sulteng terus melandai dalam 14 hari terakhir.
Hingga Rabu (13/4) tercatat kasus aktif COVID-19 di Sulteng tersisa 252 kasus aktif atau berkurang hingga 876 kasus jika dibandingkan dengan kasus aktif COVID-19 pada 31 Maret yang mencapai 1.128 kasus.
"Dari 31 Maret hingga 13 April kasus aktif COVID-19 antara lain 1.128 kasus, 1.031 kasus, 960 kasus, 888 kasus, 629 kasus, 556 kasus, 505 kasus, 451 kasus, 365 kasus, 346 kasus, 307 kasus, 297 kasus, 257 kasus dan 252 kasus," katanya.
Baca juga: Presiden Jokowi apresiasi percepatan vaksinasi COVID-19 di Kota Palu
Baca juga: Kepala daerah se-Sulteng diinstruksikan tingkatkan 3T tangani COVID-19
"Evaluasi terakhir beberapa hari lalu kasus aktif COVID-19 di Sulteng sudah sangat melandai, tetapi bukan berarti virus itu tidak ada dan tidak ada pasien COVID-19 yang meninggal dunia. Ini menandakan bahwa tingkat kegawatan penyakit ini sudah berhasil dikendalikan," katanya di Kota Palu, Rabu.
Selain itu, lanjutnya, tingkat penularan dan penyebaran COVID-19 di Sulteng sudah sangat rendah. Meski demikian, masyarakat tidak boleh sampai abai menerapkan protokol kesehatan (prokes) pencegahan dan penularan COVID-19.
"Endemi artinya virus itu tetap ada tetapi tidak memberikan ancaman kesehatan secara serius kepada orang yang tertular karena kekebalan tubuh atau imunnya sudah tinggi. Jadi tetap memakai masker dan mencuci tangan," ucapnya.
Baca juga: PPNI: Tiga perawat di Sulawesi Tengah gugur selama pandemi COVID-19
Baca juga: Pasien COVID-19 yang sembuh di Sulteng bertambah jadi 58.569 orang
Juru Bicara (Jubir) Pusat Data dan Informasi (Pusdatina) COVID-19 Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) Adiman menyatakan kasus aktif COVID-19 di Sulteng terus melandai dalam 14 hari terakhir.
Hingga Rabu (13/4) tercatat kasus aktif COVID-19 di Sulteng tersisa 252 kasus aktif atau berkurang hingga 876 kasus jika dibandingkan dengan kasus aktif COVID-19 pada 31 Maret yang mencapai 1.128 kasus.
"Dari 31 Maret hingga 13 April kasus aktif COVID-19 antara lain 1.128 kasus, 1.031 kasus, 960 kasus, 888 kasus, 629 kasus, 556 kasus, 505 kasus, 451 kasus, 365 kasus, 346 kasus, 307 kasus, 297 kasus, 257 kasus dan 252 kasus," katanya.
Baca juga: Presiden Jokowi apresiasi percepatan vaksinasi COVID-19 di Kota Palu
Baca juga: Kepala daerah se-Sulteng diinstruksikan tingkatkan 3T tangani COVID-19
Pewarta: Muhammad Arshandi
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2022
Tags: