Wangi-Wangi, Sultra (ANTARA News) - Sekitar 700-an warga Wakatobi, Provinsi Sulawesi Tenggara, menonton film fiksi `The Mirror Never Lies` yang diproduksi pemerintah setempat, pada Festival Film Lingkungan Internasional di Wakatobi,Sultra, kemarin.

Pantauan di lokasi pemutaran film tersebut di Desa Mola, Kecamatan Wangi-wangi, ratusan masyarakat menonton film `The Mirror Never Lies` atau `Cermin tidak Pernah Bohong" itu di atas perahu dan rakit.

Para penoton tersebut terdiri atas berbagai kalangan usia, mulai dari anak-anak, pelajar, remaja dan orangtua, termasuk para pencinta film lingkungan dari luar.

Produsen film nasional Mira Lesmana dan Riri Reza, dan produsen film internasional, Vincent Moon, Justin Robertson dan Dave Arnol, ikut berbaur dengan masyarakat, menonton film yang disutradarai Kamila Andini tersebut.

"Event" Koordinator Indonesia Festival Film Envoromental Internasional 2011 pertama di Indonesia itu, Reza Adhitama, mengatakan, membeludaknya masyarakat menonton film tersebut karena lokasi syuting dari film tersebut di daerah Wakatobi sendiri.

Selain itu, kata dia, bintang cilik dari film tersebut, Inal, Aco dan Riyani, merupakan putra putri asal masyarakat Suku Bajo Wakatobi.

"Selain itu, tentu cerita dalam film ini yang memadukan antara aspek ekologi, edukasi, wisata dan budaya masyarakat Suku Bajo dalam memperlakukan alam, sangat menarik untuk ditonton," katanya.

Aspek ekologi, ujarnya, dipresentasikan melalui potret keanekaragaman hayati perairan laut Wakatobi, sedangkan edukasi dan budaya terlihat dari kehidupan masyarakat Suku Bajo, terutama dalam memperlakukan alam sesuai dengan tradisi kearifan lokal mereka.

Sementara keindahan lingkungan alam terumbu karang dan keanekaragaman biota laut Wakatobi, kata dia, memperkuat pesan aspek wisata bahari Wakatobi.

"Film itu mendapat respons positif saat diputar pada Tokyo Film Festival di Toho, pekan lalu. Hari ini, sutradara film itu, Kamila Andini diundang kembali ke Tokyo, dan saya yakin film itu mendapatkan penghargaan dari festival tersebut," katanya.

Ia mengatakan, film `The Mirror Never Lies` yang diproduksi Garin Nugroho bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Wakatobi itu, dinominasikan sebagai film lingkungan terbaik di empat Festival Film Internasional (FFLI).

Keempat FFLI yang menominasikan film dokumenter Wakatobi sebagai film terbaik tersebut masing-masing Busan Internasional Film Festival (Korea Selatan), Tokyo Internasional Film Festival (Jepang), Mumbai Internasional Film Festival (India) dan Kanada Internasional Film Festival (Kanada).

Salah seorang warga setempat, Samsu (27), mengaku sangat terkesima menyaksikan film lingkungan tersebut.

"Pesan yang disampaikan dalam film tersebut untuk kita tetap mencintai lingkungan alam, karena alam merupakan sumber kehidupan, benar-benar menakjubkan dan perlu ditiru. Karena memang kita hanya bisa bertahan hidup karena alam lingkungan yang tetap terjaga, sehingga selalu dapat menyediakan apa yang kita butuhkan," katanya.
(ANT-227/H-KWR)