Pemkot Malang siapkan danau buatan untuk minimalisasi risiko banjir
13 April 2022 17:46 WIB
Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPRPKP) Diah Ayu Kusumadewi (kiri) pada saat meninjau lokasi danau buatan di Kelurahan Blimbing, Kota Malang, Jawa Timur, Rabu (13/4/2022). (ANTARA/HO-Humas Pemkot Malang)
Malang, Jawa Timur (ANTARA) - Pemerintah Kota Malang berencana untuk membangun danau buatan (bozem) di kawasan Kelurahan Blimbing, Kecamatan Blimbing, Kota Malang, Jawa Timur, dalam upaya untuk meminimalisasi risiko terjadinya banjir di wilayah tersebut.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPRPKP) Diah Ayu Kusumadewi di Kota Malang, Rabu mengatakan bahwa pihaknya telah melakukan komunikasi dengan masyarakat terkait rencana pembangunan danau buatan itu.
"Kami sudah komunikasikan dengan masyarakat. Desain pengembangan bozem juga mengakomodir sejumlah aspirasi," kata Diah.
Menurut dia, dengan adanya komunikasi yang dilakukan oleh Pemkot Malang dengan warga setempat, diharapkan proses konstruksi infrastruktur sebagai bagian pengurangan risiko bencana hidrometeorologi dapat segera dimulai dan berjalan lancar.
Diah menjelaskan, pembangunan danau buatan tersebut dinilai bisa menjadi salah satu solusi munculnya genangan air yang terjadi di kawasan Jalan Borobudur dan sekitar persimpangan Blimbing, Kota Malang pada saat terjadi hujan dengan intensitas tinggi.
Baca juga: Pemkot Malang segera tertibkan bangunan liar di daerah aliran sungai
Baca juga: Enam rumah di Kota Malang ambrol ke aliran Sungai Brantas
Ia menambahkan, rencananya danau buatan yang ada di wilayah Kelurahan Blimbing tersebut tidak hanya difungsikan sebagai tempat penampungan air saja, akan tetapi juga diharapkan bisa memberdayakan ekonomi kawasan sekitar.
"Jadi nantinya tidak hanya untuk menampung air saja, tapi juga bisa untuk hiburan warga dan pemberdayaan ekonomi. Istilahnya tumpang sari," katanya.
Ia menambahkan, pada kolam yang sudah ada saat ini rencananya akan ditambah kedalamannya sehingga kapasitas daya tampung bisa dua kali lipat. Danau buatan Blimbing direncanakan memiliki lebar 30,5 meter dengan panjang 39 meter dan kedalaman sekitar tiga meter.
"Upaya membangun bozem Blimbing dan di sejumlah lokasi lainnya, merupakan bagian dari upaya untuk meningkatkan cadangan air tanah," ujarnya.
Sementara itu, Ketua RW IX Kelurahan Blimbing Budi yang turut ditemui saat peninjauan lokasi mengapresiasi langkah Pemkot Malang untuk upaya meminimalisasi risiko terjadinya banjir. Warga di kawasan itu mendukung adanya pembangunan danau buatan tersebut.
Selain fungsi utama sebagai tampungan air, bozem Belimbing juga akan dilengkapi fitur lain seperti jogging track dan taman yang akan ditata kembali sesuai harapan warga, serta kolam yang nantinya dapat pula dikembangkan sebagai area budidaya perikanan kota.
"Warga mendukung karena memang ini sesuai dengan keinginan kami di sini," katanya.
Sebagai informasi, berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Malang ada puluhan titik di wilayah tersebut yang berpotensi mengalami bencana banjir jika terjadi hujan dengan intensitas tinggi dalam durasi waktu yang cukup lama.
Baca juga: Risma koordinasi dengan BNPB perbaiki rumah korban banjir bandang
Baca juga: BMKG: Banjir bandang di Kota Batu akibat hujan intensitas ekstrem
Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPRPKP) Diah Ayu Kusumadewi di Kota Malang, Rabu mengatakan bahwa pihaknya telah melakukan komunikasi dengan masyarakat terkait rencana pembangunan danau buatan itu.
"Kami sudah komunikasikan dengan masyarakat. Desain pengembangan bozem juga mengakomodir sejumlah aspirasi," kata Diah.
Menurut dia, dengan adanya komunikasi yang dilakukan oleh Pemkot Malang dengan warga setempat, diharapkan proses konstruksi infrastruktur sebagai bagian pengurangan risiko bencana hidrometeorologi dapat segera dimulai dan berjalan lancar.
Diah menjelaskan, pembangunan danau buatan tersebut dinilai bisa menjadi salah satu solusi munculnya genangan air yang terjadi di kawasan Jalan Borobudur dan sekitar persimpangan Blimbing, Kota Malang pada saat terjadi hujan dengan intensitas tinggi.
Baca juga: Pemkot Malang segera tertibkan bangunan liar di daerah aliran sungai
Baca juga: Enam rumah di Kota Malang ambrol ke aliran Sungai Brantas
Ia menambahkan, rencananya danau buatan yang ada di wilayah Kelurahan Blimbing tersebut tidak hanya difungsikan sebagai tempat penampungan air saja, akan tetapi juga diharapkan bisa memberdayakan ekonomi kawasan sekitar.
"Jadi nantinya tidak hanya untuk menampung air saja, tapi juga bisa untuk hiburan warga dan pemberdayaan ekonomi. Istilahnya tumpang sari," katanya.
Ia menambahkan, pada kolam yang sudah ada saat ini rencananya akan ditambah kedalamannya sehingga kapasitas daya tampung bisa dua kali lipat. Danau buatan Blimbing direncanakan memiliki lebar 30,5 meter dengan panjang 39 meter dan kedalaman sekitar tiga meter.
"Upaya membangun bozem Blimbing dan di sejumlah lokasi lainnya, merupakan bagian dari upaya untuk meningkatkan cadangan air tanah," ujarnya.
Sementara itu, Ketua RW IX Kelurahan Blimbing Budi yang turut ditemui saat peninjauan lokasi mengapresiasi langkah Pemkot Malang untuk upaya meminimalisasi risiko terjadinya banjir. Warga di kawasan itu mendukung adanya pembangunan danau buatan tersebut.
Selain fungsi utama sebagai tampungan air, bozem Belimbing juga akan dilengkapi fitur lain seperti jogging track dan taman yang akan ditata kembali sesuai harapan warga, serta kolam yang nantinya dapat pula dikembangkan sebagai area budidaya perikanan kota.
"Warga mendukung karena memang ini sesuai dengan keinginan kami di sini," katanya.
Sebagai informasi, berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Malang ada puluhan titik di wilayah tersebut yang berpotensi mengalami bencana banjir jika terjadi hujan dengan intensitas tinggi dalam durasi waktu yang cukup lama.
Baca juga: Risma koordinasi dengan BNPB perbaiki rumah korban banjir bandang
Baca juga: BMKG: Banjir bandang di Kota Batu akibat hujan intensitas ekstrem
Pewarta: Vicki Febrianto
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2022
Tags: