Jakarta (ANTARA News) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) di akhir pekan ditutup menguat setelah berfluktuasi sepanjang perdagangan.

IHSG BEI Jumat ditutup naik 16,96 poin atau 0,44 persen ke posisi 3.829,96. Sementara, kelompok indeks 45 saham unggulan (LQ45) juga tercatat naik 3,99 poin (0,58 persen) ke posisi 683,88 poin.

Managing Research Indosurya Asset Management, Reza Priyambada, di Jakarta, Jumat, mengatakan, menguatnya indeks harga saham dalam negeri dipicu pelaku asing yang masih mengambil posisi beli.

"Masuknya dana asing menahan indeks BEI bergerak melemah, setelah sempat terkena `profit taking`," katanya.

Ia mengatakan, pelaku pasar asing mencatatkan pembelian bersih (foreign net buy) senilai Rp 816,326 miliar pada perdagangan saham di bursa dalam negeri hari ini (28/10).

Ia menambahkan, pasar saham global yang juga menguat menambah sentimen positif bagi IHSG. Positifnya bursa global dipicu dari penanganan krisis Eropa yang dinilia positif, sehingga pelaku pasar kembali menempatkan dananya di bursa saham.

"Selain itu, penguatan bursa juga terbantu oleh rupiah yang bergerak stabil dan `gain` sebagian besar pasar saham Asia terkait kemajuan yang dicapai oleh para pemimpin Uni Eropa," kata dia.

Saham yang mengalami kenaikkan di BEI, di antaranya Indo Tambangraya Megah (ITMG) naik Rp1.950 ke Rp44.700, Astra Internasional (ASII) naik Rp950 ke Rp69.900, dan Gudang Garam (GGRM) naik Rp700 ke Rp60.000.

BEI mencatat frekuensi transaksi perdagangan saham sebanyak 152,963 kali dengan volume perdagangan mencapai 5,537 miliar lembar saham senilai Rp5,427 triliun.

Saham-saham yang naik sebanyak 110 saham, sementara 117 saham melemah, dan 95 saham tidak bergerak harganya.
(ZMF/A027)