BKSDA Sumbar pastikan jejak satwa di Solok milik harimau
13 April 2022 10:42 WIB
Seekor Harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae) berada dalam perangkap Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Barat di Jorong Rawang Gadang, Nagari Simpang Tanjung Nan Ampek, Kecamatan Danau Kembar, Kabupaten Solok, Sumatera Barat, Minggu (6/12/2020). Tim BKSDA Sumbar dan dokter hewan dari Pusat Rehabilitasi Harimau Sumatera Dharmasraya (PR-HSD) mengevakuasi salah satu harimau Sumatera yang masuk perangkap karena telah masuk ke permukiman penduduk. ANTARA FOTO/Adi Prima/aww.
Padang (ANTARA) - Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Barat menyatakan bahwa jejak satwa liar yang ditemukan warga di Transad, Kelurahan Kampung Jawa, Kota Solok pada Rabu (6/4/2022), merupakan jejak Harimau Sumatera.
"Sudah teridentifikasi Harimau Sumatera. Usia dewasa," kata Kepala BKSDA Sumbar, Ardi Andono melalui grup WhatsApp pada Selasa (12/4) malam.
Karena kemungkinan harimau masih berkeliaran di wilayah tersebut, ia mengimbau agar masyarakat tidak keluar sendiri, kemudian memasang penerangan di luar dan dalam rumah.
Membuat meriam karbit atau petasan yang dinyalakan pada pagi dan sore hari, lalu perondaan dengan bunyi-bunyian, semisal kentongan, untuk menghalau agar Harimau Sumatera menjauh dari permukiman.
Baca juga: BKSDA dan Polda Sumbar lepaskan satwa barang bukti perdagangan ilegal
Baca juga: BKSDA sebut konflik manusia-beruang madu dampak kekurangan makanan
"BKSDA telah memasang kamera trap dan perangkap, lalu melakukan perondaan dengan masyarakat," katanya.
Ia mengingatkan agar masyarakat tidak berlaku anarkis yang bisa memancing adanya korban.
Ia menyebutkan Harimau Sumatera tidak akan menyerang manusia jika tidak sedang terluka, merasa terancam dan melindungi anaknya.
Ardi Andono mengatakan harimau biasanya menjelajah pada wilayah koridornya, namun baru kali ini menyeberangi lewat perkampungan dan kota.
Baca juga: BKSDA Sumatera Barat tangani konflik manusia-harimau di dua lokasi
Baca juga: BKSDA Sumbar turun ke Pasaman Barat pastikan video harimau
"Sudah teridentifikasi Harimau Sumatera. Usia dewasa," kata Kepala BKSDA Sumbar, Ardi Andono melalui grup WhatsApp pada Selasa (12/4) malam.
Karena kemungkinan harimau masih berkeliaran di wilayah tersebut, ia mengimbau agar masyarakat tidak keluar sendiri, kemudian memasang penerangan di luar dan dalam rumah.
Membuat meriam karbit atau petasan yang dinyalakan pada pagi dan sore hari, lalu perondaan dengan bunyi-bunyian, semisal kentongan, untuk menghalau agar Harimau Sumatera menjauh dari permukiman.
Baca juga: BKSDA dan Polda Sumbar lepaskan satwa barang bukti perdagangan ilegal
Baca juga: BKSDA sebut konflik manusia-beruang madu dampak kekurangan makanan
"BKSDA telah memasang kamera trap dan perangkap, lalu melakukan perondaan dengan masyarakat," katanya.
Ia mengingatkan agar masyarakat tidak berlaku anarkis yang bisa memancing adanya korban.
Ia menyebutkan Harimau Sumatera tidak akan menyerang manusia jika tidak sedang terluka, merasa terancam dan melindungi anaknya.
Ardi Andono mengatakan harimau biasanya menjelajah pada wilayah koridornya, namun baru kali ini menyeberangi lewat perkampungan dan kota.
Baca juga: BKSDA Sumatera Barat tangani konflik manusia-harimau di dua lokasi
Baca juga: BKSDA Sumbar turun ke Pasaman Barat pastikan video harimau
Pewarta: Mario Sofia Nasution
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2022
Tags: