Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta Kabinet Indonesia Bersatu II bekerja keras memenuhi target kerja hingga akhir masa jabatan tiga tahun mendatang.

"Tiga tahun mendatang pekerjaan sangat intensif, karena itu mari siapkan mental dan fisik serta waktu dan energi," kata Presiden di Jakarta, Kamis, saat membuka sidang kabinet paripurna pertama setelah perombakan kabinet dan pelantikan sejumlah menteri baru pada 19 Oktober lalu.

Kepala Negara mengatakan masa tiga tahun terakhir bukan berarti langkah pemerintah melambat namun justru harus cepat sehingga diakhir masa jabatan dapat memenuhi ekspektasi masyarakat yaitu mendorong kesejateraan bagi rakyat.

"Saya sering ibaratkan perjalanan kabinet sebagai lari maraton, kalau lari 10 km maka ada tahapan akhir sebelum finis. Kalau kabinet ini mengembang tugas 10 tahun, maka 3 tahun ini waktu untuk sprint, justru untuk mempercepat meraih prestasi setinggi-tingginya," katanya.

Presiden juga meminta agar seluruh jajaran menteri dan wakil menteri khususnya pejabat yang baru masuk ke kabinet setelah "reshuffle" untuk menghadapi kritikan dengan menunjukkan kinerja dan prestasi yang baik.

"Jawab kritik dengan karya nyata, jangan habiskan waktu dengan berjawab kata," kata Presiden.

Kepala Negara menambahkan, setiap penyusunan kabinet termasuk "reshuffle" selalu menimbulkan kontra, tidak "reshuffle" salah, siapapun menteri yang diangkat banyak yang bilang tidak cakap.

"Itulah politik dan jangan berkecil hati, jadikan itu sebagai cambuk," kata Kepala Negara.

Presiden mengingatkan menteri dan wakil menteri bekerja serius dalam menjalankan tugasnya.

"(Bila) di antara kita ingin hidup nyaman dan tenang berarti salah tempat dan jurusan," kata Presiden kepada anggota kabinetnya.

Rapat kabinet paripurna berlangsung mulai pukul 14.00 WIB dihadiri juga oleh Wakil Presiden Boediono.

(T.P008*F008/B009)