Bupati Bogor usul ke Kemendag gelar operasi pasar untuk pedagang
12 April 2022 21:18 WIB
Bupati Bogor Ade Yasin saat mendampingi rombongan Komisi VI DPR RI dan Kemendag inspeksi kesediaan pangan di Pasar Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa (12/4/2022). (ANTARA/M Fikri Setiawan)
Kabupaten Bogor (ANTARA) - Bupati Bogor, Ade Yasin mengusulkan kepada Kementerian Perdagangan (Kemendag) RI agar menggelar operasi pasar khusus bagi pedagang demi menstabilkan harga-harga pangan.
"Saya kira perlu diadakan gebrakan termasuk operasi pasar. Operasi pasarnya jangan langsung ke masyarakat tetapi ke pedagang, jadi pedagang bisa menjual lebih murah, sehingga akan terjangkau oleh seluruh masyarakat," ungkapnya usai mendampingi rombongan Komisi VI DPR RI dan Kemendag inspeksi kesediaan pangan di Pasar Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa.
Menurutnya, operasi pasar untuk pedagang akan tepat sasaran. Karena, jika langsung disebar ke masyarakat, ia khawatir pedagang justru akan mengalami penurunan omzet karena ada saingan dengan harga yang lebih murah.
“Kami ingin bagaimana caranya, operasi pasar itu langsung ke pedagang untuk menstabilkan harga supaya semuanya tidak ada yang dirugikan,” tuturnya.
Ade Yasin mengaku sudah berkomunikasi dengan Kemendag terkait usulannya, karena selama bulan Ramadhan dan menjelang Lebaran diprediksi harga-harga pangan seperti daging sapi, daging ayam dan kebutuhan pokok lainnya mengalami peningkatan.
"Saya harap kenaikan ini tidak berlanjut hingga jelang Lebaran nanti, keinginan kami dengan masyarakat sama yaitu harga kebutuhan pokok kembali stabil,” kata Ade Yasin.
Sementara, Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri (PDN) Kemendag, Oke Nurwan menyebutkan, di tengah gejolak pangan dunia, pemerintah tetap memastikan ketersediaan barang pokok terutama dalam rangka menghadapi Lebaran.
“Makanya kami turun karena ini ada gejolak dunia, beberapa komoditi memang perlu penyesuaian dan tidak bisa kita hindari. Gejolak dunia tidak hanya dari harga saja, tapi termasuk transportasi, biaya logistik juga meningkat tajam sehingga memang beberapa komoditi yang tergantung dari impor harus ada penyesuaian,” terang Oke.
Wakil Ketua Komisi VI DPR RI, Mohamad Hekal mengungkapkan, hasil inspeksi tersebut didapati harga komoditi yang masih tinggi, seperti minyak goreng curah yang harganya masih di atas harga eceran tertinggi (HTE).
“Kami minta tolong dipikirkan bersama, baik dari segi kebijakan Kementerian Perdagangan dan Badan Pangan Nasional. Untuk pengawasan di lapangan kami minta tolong Bareskrim Polri melalui Satgas pangannya. Harapan kita masyarakat jangan dibikin susah karena harga pangan yang sulit, barangnya langka ataupun ketinggian,” kata Hekal.
Baca juga: Ade Yasin bangga perekonomian Bogor terbesar kedua se-Indonesia
Baca juga: Bupati: 605.959 bidang tanah di Bogor belum terdaftar PTSL
"Saya kira perlu diadakan gebrakan termasuk operasi pasar. Operasi pasarnya jangan langsung ke masyarakat tetapi ke pedagang, jadi pedagang bisa menjual lebih murah, sehingga akan terjangkau oleh seluruh masyarakat," ungkapnya usai mendampingi rombongan Komisi VI DPR RI dan Kemendag inspeksi kesediaan pangan di Pasar Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa.
Menurutnya, operasi pasar untuk pedagang akan tepat sasaran. Karena, jika langsung disebar ke masyarakat, ia khawatir pedagang justru akan mengalami penurunan omzet karena ada saingan dengan harga yang lebih murah.
“Kami ingin bagaimana caranya, operasi pasar itu langsung ke pedagang untuk menstabilkan harga supaya semuanya tidak ada yang dirugikan,” tuturnya.
Ade Yasin mengaku sudah berkomunikasi dengan Kemendag terkait usulannya, karena selama bulan Ramadhan dan menjelang Lebaran diprediksi harga-harga pangan seperti daging sapi, daging ayam dan kebutuhan pokok lainnya mengalami peningkatan.
"Saya harap kenaikan ini tidak berlanjut hingga jelang Lebaran nanti, keinginan kami dengan masyarakat sama yaitu harga kebutuhan pokok kembali stabil,” kata Ade Yasin.
Sementara, Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri (PDN) Kemendag, Oke Nurwan menyebutkan, di tengah gejolak pangan dunia, pemerintah tetap memastikan ketersediaan barang pokok terutama dalam rangka menghadapi Lebaran.
“Makanya kami turun karena ini ada gejolak dunia, beberapa komoditi memang perlu penyesuaian dan tidak bisa kita hindari. Gejolak dunia tidak hanya dari harga saja, tapi termasuk transportasi, biaya logistik juga meningkat tajam sehingga memang beberapa komoditi yang tergantung dari impor harus ada penyesuaian,” terang Oke.
Wakil Ketua Komisi VI DPR RI, Mohamad Hekal mengungkapkan, hasil inspeksi tersebut didapati harga komoditi yang masih tinggi, seperti minyak goreng curah yang harganya masih di atas harga eceran tertinggi (HTE).
“Kami minta tolong dipikirkan bersama, baik dari segi kebijakan Kementerian Perdagangan dan Badan Pangan Nasional. Untuk pengawasan di lapangan kami minta tolong Bareskrim Polri melalui Satgas pangannya. Harapan kita masyarakat jangan dibikin susah karena harga pangan yang sulit, barangnya langka ataupun ketinggian,” kata Hekal.
Baca juga: Ade Yasin bangga perekonomian Bogor terbesar kedua se-Indonesia
Baca juga: Bupati: 605.959 bidang tanah di Bogor belum terdaftar PTSL
Pewarta: M Fikri Setiawan
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2022
Tags: