Manado (ANTARA News) - Letusan Gunung Lokon di Provinsi Sulawesi Utara, Rabu (26/10) pukul 17.19 WITA sempat diiringi bunyi dentuman yang terdengar cukup kuat hingga ke perkampungan terdekat.

"Sebelum meletus kami mendengar adanya bunyi dentuman. Suaranya cukup keras," kata Yenny Wowor warga Kelurahan Kinilow Satu, Kecamatan Tomohon Utara, Kota Tomohon.

Bahkan menurut dia, dentuman yang terdengar kali ini jauh lebih kuat dibandingkan dengan dentuman pada 17 Agustus 2011. Setelah bunyi dentuman, tak lama kemudian langsung diiringi dengan letusan debu.

"Pada saat abu letusan sudah tinggi masih sempat terdengar gemuruh. Kami menduga gemuruh tersebut berasal dari kawah tempat di mana terjadi letusan," ungkap dengan suara bergetar.

Ditambahkan Nelly N, warga Kelurahan Kinilow Satu lainnya, bersamaan dengan bunyi dentuman juga terjadi gempa yang cukup menggerakkan kusen jendela dan pintu. Jendela berderik dan agak goyang.

"Kejadian-kejadian seperti ini sudah sering terjadi sebelum Gunung Lokon akan meletus," katanya.

Sementara itu dikatakan Kepala Pos Pengamatan Gunung Api Lokon dan Mahawu di Kakaskasen, Kota Tomohon, Farid Ruskanda Bina, pascaletusan utama pukul 17.19 WITA, sempat juga terjadi letusan susulan sekitar pukul 17.29 WITA.

"Saat letusan utama terjadi lontaran material pijar yang mengarah ke sekitar kawah. Tinggi letusan susulan diperkirakan mencapai 500 meter," kata Farid.

Farid juga membenarkan bila sebelum letusan sempat terdengar bunyi dentuman.

Letusan besar Gunung Lokon terjadi 14 Juli 2011 dan 17 Juli 2011. Tanggal 17 Agustus 2011 dan 24 Agustus 2011 juga terjadi letusan susulan. Pascaletusan tersebut, gempa vulkanik terus bergerak fluktuatif dan kadang disertai dengan letusan-letusan kecil.
(ANT-305/M027)