Jakarta (ANTARA News) - Ketua Dewan Pembina DPP Partai Gerindra Prabowo Subianto merasa tidak terkejut terhadap hasil survei dari "Soegeng Sarijadi Sindycated" (SSS) yang menyimpulkan dirinya sebagai calon presiden paling populer.
"Kami di DPP Partai Gerindra menganggap hasil survei itu sebagai berita menggembirakan tapi tak mengejutkan, demikian juga Pak Prabowo," kata Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra Fadli Zon ketika dihubingi melalui telepon selulernya, Rabu.
Fadli Zon menjelaskan, hasil survei yang diumumkan SSS pada Rabu ini, menjadi stimulus bagi Partai Gerindra untuk mepersiapkan diri sebaik mungkin dalam menghadapi pemilu presiden pada 2014.
Menurut dia, Prabowo adalah orang pertama yang menyatakan kesiapannya untuk tampil sebagai calon presiden pada Pemilu Presiden 2014.
Meskipun demikian, kata dia, Partai Gerindra saat ini masih berkonsentrasi untuk menunjukkan kontribusinya kepada masyarakat guna memperoleh suara optimal pada Pemilu Legislatif 2014.
"Kalau saat ini ada lembaga survei independen yang menyimpulkan Prabowo calon presiden paling populer, hal itu baru sebatas pemetaan untuk mengetahui siapa saja yang layak tampil pada 2014," katanya.
Fadli Zon menegaskan, hasil survei dari SSS itu adalah murni, bukan pesanan dari Partai Gerindra.
Hasil survei dari lembaga survei SSS menyimpulkan, sebanyak 28 persen responden memilih Prabowo Subianto sebagai calojn presiden pada 2014.
Berikutnya, sebanyak 10,6 persen memilih Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD, kemudian 7,4 persen memilih Sri Mulyani Indrawati, 6,8 persen memilih Ketua Umum Parai Golkar Aburizal Bakrie, 6,0 persen memilih Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj, 5,2 persen memilih Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin, serta 4,2 persen memilih Kasad Jenderal TNI Pramono Edhie Wibowo.
Survei tersebut dilakukan terhadap 1.318 responden di 33 provinsi di Indonesia dengan pola wawancara tatap muka pada 3-8 Oktober 2011.
(T.R024/M026)
Prabowo tidak terkejut disebut capres paling populer
26 Oktober 2011 22:26 WIB
Wakil ketua Umum Partai Gerindra, Fadli Zon. (FOTO ANTARA/Reno Esnir)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011
Tags: