Jakarta (ANTARA) - Populasi tunawisma lanjut usia di Amerika Serikat (AS) kian meningkat pesat setelah kehilangan pekerjaan, perceraian, kematian anggota keluarga, atau krisis kesehatan selama pandemi, menurut laporan The Associated Press (AP) pada Minggu (10/4).

Warga miskin berusia 50 tahun ke atas yang secara tiba-tiba tidak memiliki tempat tinggal tetap menjadi kelompok yang meningkat pesat jumlahnya.

"Kami melihat ledakan besar dalam jumlah tunawisma lanjut usia," kata Kendra Hendry, seorang pekerja sosial di fasilitas penampungan terbesar di Arizona, seperti dikutip dalam pernyataannya.

"Mereka belum tentu merupakan orang-orang yang mengalami penyakit mental atau masalah penyalahgunaan obat. Mereka adalah orang-orang yang 'terlempar' ke jalan akibat kenaikan biaya sewa."
Sejumlah tunawisma terlihat di dekat sebuah stasiun kereta bawah tanah di New York, Amerika Serikat, pada 27 April 2020. (Xinhua/Michael Nagle


Para akademisi memproyeksikan jumlah tunawisma lanjut usia akan naik hampir tiga kali lipat dalam 10 tahun ke depan, yang menantang para pembuat kebijakan dari Los Angeles hingga New York untuk memikirkan ide-ide baru guna melindungi generasi baby boomer terakhir (generasi kelahiran tahun 1946 hingga 1964) seiring mereka bertambah usia, terserang lebih banyak penyakit, dan kurang mampu membayar harga sewa yang terus meroket, kata laporan itu.

"Menelusuri trotoar dengan kursi roda dan alat bantu jalan, para tunawisma yang menua ini memiliki usia medis yang lebih besar dari usia mereka sendiri, dengan penurunan mobilitas, kemampuan kognitif, dan penyakit kronis seperti diabetes. Banyak yang terinfeksi COVID-19 atau tidak dapat bekerja akibat pembatasan pandemi," kata laporan tersebut.

Sebuah studi pada 2019 tentang tunawisma lanjut usia yang dipimpin oleh Universitas Pennsylvania memproyeksikan populasi warga AS berusia 65 tahun ke atas yang menjadi tunawisma akan meningkat hampir tiga kali lipat dari 40.000 menjadi 106.000 orang pada 2030.

Hal ini mengakibatkan krisis kesehatan masyarakat akibat berlipat gandanya masalah kesehatan yang mereka alami terkait usia, tambah laporan tersebut.