Jakarta (ANTARA) - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mengatakan wisatawan asal Australia memuncaki jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) yang masuk ke Indonesia.

“Semenjak dibuka sampai 3 April 2022, tercatat 63 persen WNA (warga negara asing) yang masuk ke Indonesia, Australia menempati posisi pertama dengan menyumbang wisatawan sebesar 21 persen, dan positivity rate-nya sangat rendah karena tingkat vaksinasi yang tinggi,” katanya dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Selasa.

Lebih lanjut, ia menceritakan tujuan dari kunjungan kerja ke Australia dari 5-10 April 2022, yakni mengembalikan kepercayaan pasar Australia menyusul pelonggaran kebijakan perjalanan luar negeri secara bertahap.

Pada 5 April 2022, pihaknya membebaskan beberapa ketentuan sehingga wisman bisa leluasa melakukan kegiatan selama berwisata yang dinilai mendorong kebangkitan dan pemulihan ekonomi

“Kunjungan kami untuk mendorong investasi di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif,” ungkap Sandiaga.

Menparekraf menargetkan 1,4 juta wisman asal Australia dapat berkunjung ke Indonesia di tahun ini, terutama Bali. Ia mengajak para pemangku kepentingan di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif untuk berkolaborasi mewujudkan target tersebut.

“Jika 1,4 juta ingin dicapai, butuh kolaborasi yang masif dari seluruh stakeholder pariwisata. Karena kita butuh menghadirkan jumlah penerbangan lebih banyak, produk-produk wisata yang lebih dikenal, maupun pelayanan yang mumpuni,” ujar dia.

Selain itu, faktor aksesibilitas juga dianggap menjadi kunci mendatangkan wisatawan. Oleh sebab itu, ia bersama rombongannya mencoba penerbangan maskapai Jetstar dari Sydney menuju Denpasar Bali menggunakan pesawat Boeing 787 pada 10 April 2022.

Penerbangan itu terisi penuh dengan total 335 penumpang, dan kondisi ini diprediksi akan berlangsung hingga beberapa minggu ke depan mengingat di Australia memasuki masa libur Hari Paskah.

Jetstar, maskapai asal Australia, disebut telah mengoperasikan tiga rute penerbangan langsung ke Bali, yaitu tiga kali per Minggu dari Melbourne dan Sydney, serta setiap hari dari Perth.

Menurut Menparekraf, jumlah tersebut dirasa masih kurang untuk mengakomodasi minat wisman Australia datang ke Bali.

“Apabila jumlah penerbangan ditambah, tentunya wisman akan bertambah dan ini akan membangkitkan ekonomi dan membuka lapangan kerja seluas-luasnya. Kita bisa mengundang penerbangan-penerbangan lainnya dengan thingking out of the box dan jangan berpikir business as usual,” ucapnya.

Baca juga: Sandiaga yakin 1,4 juta wisman Australia ke Indonesia dapat terpenuhi
Baca juga: Gubernur Ansar minta diskresi wisman ke Kepri tanpa syarat wajib PCR
Baca juga: Sandiaga: Indonesia siap sambut kedatangan wisman Australia ke Bali