Emas naik setelah ekuitas AS jatuh dan perang Ukraina-Rusia berlanjut
12 April 2022 05:35 WIB
Ilustrasi - Pramuniaga menunjukkan emas untuk investasi atau batangan Antam di sebuah gerai emas di Malang, Jawa Timur. ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto/foc/pri.
Chicago (ANTARA) - Harga emas pada akhir perdagangan Senin (Selasa pagi WIB), sedikit menguat setelah ekuitas AS jatuh dan perang Ukraina-Rusia tidak menunjukkan tanda-tanda segera berhenti dengan fokus investor beralih ke laporan harga konsumen Maret.
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Juni di divisi Comex New York Exchange, terdongkrak 2,6 dolar AS atau 0,13 persen, menjadi ditutup pada 1.948,20 dolar AS per ounce. Emas berjangka terangkat 7,8 dolar AS atau 0,4 persen, menjadi 1.945,60 dolar AS pada Jumat (8/4/2022). Emas menguat 1,1 persen untuk minggu lalu.
Emas menyerahkan beberapa kenaikan setelah Presiden Federal Reserve Chicago Charles Evans mengisyaratkan dia tidak akan menentang kenaikan suku bunga ke pengaturan netral, yang akan membutuhkan beberapa kenaikan suku bunga 50 basis poin pada pertemuan bank sentral mendatang.
Charles Evans mengatakan kepada Detroit Economic Club bahwa kenaikan suku bunga 50 basis poin "sangat mungkin" pada pertemuan Federal Reserve mendatang. Tetapi Federal Reserve seharusnya tidak menaikkan suku begitu cepat sehingga tidak memiliki cukup waktu untuk menilai tekanan inflasi dan menyesuaikan kebijakan sebagai tanggapan, tambahnya.
"Pertanyaan sebenarnya adalah apakah (The Fed) benar-benar akan mengambil sikap yang cukup kuat terhadap tekanan inflasi ini untuk mencegah kemungkinan apa yang kami yakini masih merupakan pasar emas yang sangat mendukung?" kata David Meger, direktur perdagangan logam di High Ridge Futures.
Sementara emas dianggap sebagai lindung nilai terhadap inflasi, kenaikan suku bunga meningkatkan peluang kerugian memegang emas yang tidak memberikan imbal hasil.
Investor terus menyesuaikan posisi mereka menjelang laporan indeks harga konsumen Maret yang akan dirilis pada Selasa waktu setempat dan indeks harga produsen untuk Maret yang akan dirilis pada Rabu (13/4/2022).
Median ekspektasi inflasi satu tahun naik menjadi 6,6 persen dari 6,0 persen sebulan sebelumnya dalam survei konsumen Maret yang dirilis Senin (11/4/2022) oleh Federal Reserve Bank of New York.
Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Mei naik 16,4 sen atau 0,66 persen, menjadi ditutup pada 24,987 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Juli naik 2,2 dolar AS atau 0,23 persen, menjadi ditutup pada 977,8 dolar AS per ounce.
Baca juga: Saham Inggris berakhir merosot, indeks FTSE 100 jatuh 0,67 persen
Baca juga: IHSG terkoreksi mengekor pelemahan bursa saham Asia
Baca juga: Rupiah melemah tipis dipengaruhi pengetatan moneter The Fed
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Juni di divisi Comex New York Exchange, terdongkrak 2,6 dolar AS atau 0,13 persen, menjadi ditutup pada 1.948,20 dolar AS per ounce. Emas berjangka terangkat 7,8 dolar AS atau 0,4 persen, menjadi 1.945,60 dolar AS pada Jumat (8/4/2022). Emas menguat 1,1 persen untuk minggu lalu.
Emas menyerahkan beberapa kenaikan setelah Presiden Federal Reserve Chicago Charles Evans mengisyaratkan dia tidak akan menentang kenaikan suku bunga ke pengaturan netral, yang akan membutuhkan beberapa kenaikan suku bunga 50 basis poin pada pertemuan bank sentral mendatang.
Charles Evans mengatakan kepada Detroit Economic Club bahwa kenaikan suku bunga 50 basis poin "sangat mungkin" pada pertemuan Federal Reserve mendatang. Tetapi Federal Reserve seharusnya tidak menaikkan suku begitu cepat sehingga tidak memiliki cukup waktu untuk menilai tekanan inflasi dan menyesuaikan kebijakan sebagai tanggapan, tambahnya.
"Pertanyaan sebenarnya adalah apakah (The Fed) benar-benar akan mengambil sikap yang cukup kuat terhadap tekanan inflasi ini untuk mencegah kemungkinan apa yang kami yakini masih merupakan pasar emas yang sangat mendukung?" kata David Meger, direktur perdagangan logam di High Ridge Futures.
Sementara emas dianggap sebagai lindung nilai terhadap inflasi, kenaikan suku bunga meningkatkan peluang kerugian memegang emas yang tidak memberikan imbal hasil.
Investor terus menyesuaikan posisi mereka menjelang laporan indeks harga konsumen Maret yang akan dirilis pada Selasa waktu setempat dan indeks harga produsen untuk Maret yang akan dirilis pada Rabu (13/4/2022).
Median ekspektasi inflasi satu tahun naik menjadi 6,6 persen dari 6,0 persen sebulan sebelumnya dalam survei konsumen Maret yang dirilis Senin (11/4/2022) oleh Federal Reserve Bank of New York.
Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Mei naik 16,4 sen atau 0,66 persen, menjadi ditutup pada 24,987 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Juli naik 2,2 dolar AS atau 0,23 persen, menjadi ditutup pada 977,8 dolar AS per ounce.
Baca juga: Saham Inggris berakhir merosot, indeks FTSE 100 jatuh 0,67 persen
Baca juga: IHSG terkoreksi mengekor pelemahan bursa saham Asia
Baca juga: Rupiah melemah tipis dipengaruhi pengetatan moneter The Fed
Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2022
Tags: