G20 Indonesia
Kemendagri: 10 K/L dukung aksi GILAsSAMPAH di Bali
11 April 2022 22:59 WIB
Petugas menimbang sampah milik seorang warga di Bank Sampah Dharma Laksana, Banjar Kaja, Kelurahan Panjer, Denpasar, Bali, Minggu (3/4/2022). Kegiatan yang digelar setiap hari minggu tersebut sebagai upaya penanganan masalah sampah di tingkat kelurahan guna menyelamatkan lingkungan akan dampak buruk sampah sekaligus untuk mendukung Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 Bali 2022. (ANTARA/Nyoman Hendra Wibowo)
Jakarta (ANTARA) - Sebanyak 10 kementerian dan lembaga pemerintah non-kementerian menyatakan dukungan pada aksi Gerakan Inovasi Langsung Tuntaskan Sampah (GILAsSAMPAH).
Dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Senin, sebanyak 10 K/L tersebut memberikan dukungan dalam rapat koordinasi (rakor) yang digelar Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).
"Rakor hari ini merupakan ajang pertukaran informasi dan diskusi untuk mengajak seluruh K/L terkait, bersama-sama Kemendagri dan pemda Sarbagita (Denpasar, Badung, Gianyar, dan Tabanan) menyukseskan inisiatif yang sudah direncanakan. Semua mengapresiasi dan mendukung. Hal ini demi sukses penyelenggaraan dan sukses substansi acara KTT G20 yang juga memiliki agenda tentang pengembangan green economy," kata Staf Khusus Mendagri bidang Politik dan Media Kastorius Sinaga.
Kastorius, selaku Wakil Ketua Tim Pendampingan Kemendagri untuk Percepatan Penanganan Sampah di wilayah Sarbagita, dan Direktur SUPD II Direktorat Jenderal Bina Pembangunan Daerah (Ditjen Bangda) Kemendagri Iwan Kurniawan memimpin rakor yang dihadiri perwakilan dari 10 K//L pendukung Gerakan tersebut.
Kastorius mengatakan pengelolaan sampah di Kawasan Sarbagita memerlukan inovasi dan percepatan, sebagai persiapan penyelenggaraan KTT G20 pada Oktober mendatang.
Kemendagri juga mengerahkan jajaran pemda dan membentuk tim untuk memfasilitasi pemprov di Kawasan Sarbagita dalam percepatan pengelolaan sampah.
Baca juga: Kemendagri-Bali optimistis tuntaskan persoalan sampah jelang KTT G20
Peluncuran gerakan GILAsSAMPAH, yang akan dihadiri 1.000 relawan di Bali pada Minggu (17/4), merupakan salah satu aksi yang diharapkan dapat memberikan edukasi dan membangun kolaborasi antara Pemerintah dan masyarakat melalui inovasi pengelolaan sampah.
Aksi utama GILAsSAMPAH itu dengan membersihkan pantai secara massal di Pantai Jerman Kuta.
Deklarasi GILAsSAMPAH kemudian akan dilanjutkan dengan penyelenggaraan Indonesia International Waste Expo (IIWAS) di Park Mall 23 Kuta, Bali. Ekspo tersebut merupakan kolaborasi antara Kemendagri dengan Trisenses Bali 2022 dan Pemprov Bali.
Baca juga: Bali perbanyak tempat pembuangan sampah jelang G20
Kastorius menambahkan akselerasi penanganan sampah di Kawasan Sarbagita meliputi pembangunan tiga Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) yang saat ini sedang berlangsung. Tim Pendampingan Kemendagri bertugas untuk memastikan agar penyelesaian itu sesuai jadwal.
Tim Kemendagri akan memfasilitasi pemda Kawasan Sarbagita dalam membangun pengelolaan sampah terintegrasi dan berkelanjutan dari hulu ke hilir, serta berkelanjutan di atas basis ekonomi sirkular.
Sepuluh K/L tersebut adalah Kementerian Koordinator Bidang Maritim dan Investasi, Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional, Kementerian Keuangan, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, dan Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah.
Selanjutnya ialah Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Badan Riset dan Inovasi Nasional, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, dan Kemendagri selaku inisiator gerakan tersebut.
Baca juga: Kemendagri: 4.962 instansi jalin kerja sama pemanfaatan data Dukcapil
Baca juga: Bali's Biggest Cleanup 2022 dukung Bali bebas sampah plastik 2022
Dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Senin, sebanyak 10 K/L tersebut memberikan dukungan dalam rapat koordinasi (rakor) yang digelar Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).
"Rakor hari ini merupakan ajang pertukaran informasi dan diskusi untuk mengajak seluruh K/L terkait, bersama-sama Kemendagri dan pemda Sarbagita (Denpasar, Badung, Gianyar, dan Tabanan) menyukseskan inisiatif yang sudah direncanakan. Semua mengapresiasi dan mendukung. Hal ini demi sukses penyelenggaraan dan sukses substansi acara KTT G20 yang juga memiliki agenda tentang pengembangan green economy," kata Staf Khusus Mendagri bidang Politik dan Media Kastorius Sinaga.
Kastorius, selaku Wakil Ketua Tim Pendampingan Kemendagri untuk Percepatan Penanganan Sampah di wilayah Sarbagita, dan Direktur SUPD II Direktorat Jenderal Bina Pembangunan Daerah (Ditjen Bangda) Kemendagri Iwan Kurniawan memimpin rakor yang dihadiri perwakilan dari 10 K//L pendukung Gerakan tersebut.
Kastorius mengatakan pengelolaan sampah di Kawasan Sarbagita memerlukan inovasi dan percepatan, sebagai persiapan penyelenggaraan KTT G20 pada Oktober mendatang.
Kemendagri juga mengerahkan jajaran pemda dan membentuk tim untuk memfasilitasi pemprov di Kawasan Sarbagita dalam percepatan pengelolaan sampah.
Baca juga: Kemendagri-Bali optimistis tuntaskan persoalan sampah jelang KTT G20
Peluncuran gerakan GILAsSAMPAH, yang akan dihadiri 1.000 relawan di Bali pada Minggu (17/4), merupakan salah satu aksi yang diharapkan dapat memberikan edukasi dan membangun kolaborasi antara Pemerintah dan masyarakat melalui inovasi pengelolaan sampah.
Aksi utama GILAsSAMPAH itu dengan membersihkan pantai secara massal di Pantai Jerman Kuta.
Deklarasi GILAsSAMPAH kemudian akan dilanjutkan dengan penyelenggaraan Indonesia International Waste Expo (IIWAS) di Park Mall 23 Kuta, Bali. Ekspo tersebut merupakan kolaborasi antara Kemendagri dengan Trisenses Bali 2022 dan Pemprov Bali.
Baca juga: Bali perbanyak tempat pembuangan sampah jelang G20
Kastorius menambahkan akselerasi penanganan sampah di Kawasan Sarbagita meliputi pembangunan tiga Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) yang saat ini sedang berlangsung. Tim Pendampingan Kemendagri bertugas untuk memastikan agar penyelesaian itu sesuai jadwal.
Tim Kemendagri akan memfasilitasi pemda Kawasan Sarbagita dalam membangun pengelolaan sampah terintegrasi dan berkelanjutan dari hulu ke hilir, serta berkelanjutan di atas basis ekonomi sirkular.
Sepuluh K/L tersebut adalah Kementerian Koordinator Bidang Maritim dan Investasi, Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional, Kementerian Keuangan, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, dan Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah.
Selanjutnya ialah Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Badan Riset dan Inovasi Nasional, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, dan Kemendagri selaku inisiator gerakan tersebut.
Baca juga: Kemendagri: 4.962 instansi jalin kerja sama pemanfaatan data Dukcapil
Baca juga: Bali's Biggest Cleanup 2022 dukung Bali bebas sampah plastik 2022
Pewarta: Putu Indah Savitri
Editor: Fransiska Ninditya
Copyright © ANTARA 2022
Tags: