Samarinda (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur menyerahkan aset Kampus Institut Seni Budaya Indonesia ( ISBI) Kaltim
berupa tanah bersertifikat seluas 306.623 m² kepada Kementerian Pendidikan Kebudayaan, Riset dan Teknologi pada Senin ini.

Kampus rintisan ISBI Kaltim berdiri sejak tahun 2012 dan pada tahun 2019 sudah tidak menerima mahasiswa baru.

Kampus tersebut berlokasi di Desa Loa Lepu, Kecamatan Tenggarong Seberang, Kabupaten Kutai Kartanegara itu sudah bersertifikat atas nama Pemerintah Republik Indonesia cq Kementerian Pendidikan Kebudayaan, Riset dan Teknologi. Aset berupa tanah tersebut senilai Rp6,2 miliar.

"Alhamdulillah ini berita gembira bagi masyarakatnya Kalimantan Timur. Mudah-mudahan tahun ini, atau selambat-lambatnya tahun depan ISBI sudah bisa menerima mahasiswa baru," kata Wakil Gubernur Hadi Mulyadi dalam keterangan resmi diterima
di Samarinda, Senin.

Baca juga: Di Pesta Kesenian Bali, Putri Koster persembahkan puisi "Aku Papua"

Baca juga: Tarian "Isosolo" dari Papua pukau penonton Pesta Kesenian Bali


Wagub Hadi Mulyadi turut menyaksikan serah terima aset tanah di Gedung C Lantai 2 Kementerian Pendidikan Kebudayaan, Riset dan Teknologi Jalan Jenderal Sudirman, Senayan, Jakarta.

Berdasarkan pasal 3 ayat 2 berita acara serah terima menegaskan setelah penyerahan aset tanah itu Kementerian Pendidikan Kebudayaan, Riset dan Teknologi akan segera membangun gedung Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Kaltim.

Perkembangan ini menjadi angin segar, karena ISBI akhirnya benar-benar akan segera bisa dibangun di Kaltim.

Penyerahan aset dilakukan oleh Bupati Kutai Kartanegara Edi Damansyah kepada Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik Indonesia, Suharti.

Selain itu, Pemkab Kutai Kartanegara juga menyerahkan aset tanah lainnya seluas 10.110 m².

Wagub Hadi Mulyadi sendiri berkomitmen kuat agar keberadaan kampus untuk pelestarian budaya di daerah tersebut harus dilanjutkan

"Ada banyak alasan mengapa ISBI harus dipertahankan dan perlu terus diperjuangkan," kata Hadi Mulyadi.

Meski pemerintah sudah menetapkan moratorium pendirian perguruan tinggi baru, dia berharap ISBI tidak termasuk dalam moratorium itu.

"Mudah-mudahan ISBI tidak termasuk dalam moratorium, karena ini bersifat melanjutkan," ucapnya.

Sebagai informasi, proses belajar mahasiswa Kaltim selama ini dilakukan kerja sama dengan Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta. Program Beasiswa Kaltim Cemerlang menjadi bagian dari program kerja sama ini.

Kerja sama ISBI Kaltim dan ISI Yogyakarta menyiapkan Program Di luar Domisili (PDD) atau Program Studi di luar Kampus Utama (PSDKU) untuk Program Studi Tari, Etnomusikologi, Kriya, Film dan Televisi.

Jumlah mahasiswa ISBI yang lulus hingga tahun ini mencapai 260 orang. Dengan rincian tahun 2012 (33 lulusan), 2013 (53 lulusan), 2014 (49 lulusan), 2015 (35 lulusan), 2016 (61 lulusan) dan 2017 (29 lulusan).

Sedangkan berdasarkan program studi, Tari (69 lulusan), Etnomusikologi (33 lulusan), Kriya (55 lulusan) serta Film dan Televisi (103 lulusan).

Penyerahan aset juga dihadiri Rektor Institut Seni Indonesia Yogyakarta Agus Burhan, Kepala Biro Kesra Setda Provinsi Kaltim H Andi Muhammad Ishak dan para pejabat teras di lingkungan Kementerian Pendidikan Kebudayaan, Riset dan Teknologi.*