Teheran (ANTARA News) - Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad, Selasa mendesak rakyat Libya bersatu untuk mencegah negara-negara Barat menguasai negara mereka dan merampas kekayaannya.

"Tujuan pertama mereka adalah menguasai Libya dan kemudian berusaha memberlakukan penguasa-penguasa non-rakyat dan non-revolusiner pada rakyatnya," katanya dalam satu pidato yang disiarkan langsung di stasiun televisi pemerintah dari provinsi Khorasan, Iran selatan.

"Pasukan NATO melakukan intervesi dengan dalih membantu rakyat Libya... dan meruntuhkan Libya... dan dengan dalih untuk membangun kembali Libya mereka menjarah kekayaan negara itu," kata Ahmadinejad.

Iran mendukung pemberotakan terhadap Muamar Gadafi tetapi mengecam keras intervensi NATO yang membawa kemenangan bagi pemberontakan itu.

Ahmadinejad mengatakan yakin rakyat Libya akan "bersatu dan mengusir" negara-negara Barat.

Sebelumnya , Menlu Ali Akbar Salehi mengirim satu pesan kepada para pemimpin baru Libya memuji "pembebasan seluruh negara itu," kata kantor berita Mehr.

Salehi mengatakan ia mengharapkan rakyat Libya akan melaksanakan kedaulatan mereka dengan "membentuk satu pemerintah yang berdasarkan demokrasi agama dan stabilitas negara itu dengan tanpa pengaruh atau campur tangan negara-negara asing," demikian AFP melaporkan,

(Uu.H-RN/B002)