Umar Patek sempat tinjau latihan di Banten
25 Oktober 2011 16:34 WIB
Tersangka Bom Bali pertama, Umar Patek (berpeci) dikawal sejumlah anggota polisi bersenjata lengkap sesaat setelah melakukan rekonstruksi Bom Bali pertama di Gonilan, Sukoharjo, Sabtu (22/10). (FOTO ANTARA/Akbar Nugroho Gumay)
Jakarta (ANTARA News) - Kepala Divisi Hubungan Masyarakat (Kadiv Humas) Polri Irjen Pol Anton Bachrul Alam mengatakan tersangka terorisme Umar Patek mengaku sempat meninjau latihan menembak di air oleh kelompok bersenjata di kawasan Banten.
Hal tersebut dikatakam Irjen Pol Anton Bachrul Alam dalam jumpa wartawan di kantor humas Markas Besar Kepolisian RI (Mabes Polri), di Jakarta, Selasa (25/10).
"Patek memang pernah ke Banten untuk melihat latihan menembak di air, tapi dia hanya memantau dari dalam mobil," kata Anton tanpa menyebut kapan hal itu terjadi.
Menurut Anton, latihan menembak tersebut dilakukan di kawasan perairan karena kalau dilakukan di daratan dapat mengganggu masyarakat setempat.
Anton menambahkan bahwa pengakuan tersangka Umar Patek itu masih sementara dan akan dikembangkan lagi pada pemeriksaan lebih lanjut.
Tersangka peledakan bom Bali 2002 itu menjalani pemeriksaan di Bali karena saksi peristiwa ledakan bom tersebut kebanyakan berada di sana, ujar Anton.
Sementara itu, Detasemen Khusus (Densus) 88 Anti-Teror Polri, Senin (24/10), sudah memeriksa sebanyak 78 orang sebagai saksi terkait kasus tersangka teroris Umar Patek di Denpasar, Bali.
Tersangka berada di tahanan rimob, Kelapa Dua, Depok, pada Senin (24/10), setelah menjalani reka ulang di Solo, Jawa Tengah.
(SDP05)
Hal tersebut dikatakam Irjen Pol Anton Bachrul Alam dalam jumpa wartawan di kantor humas Markas Besar Kepolisian RI (Mabes Polri), di Jakarta, Selasa (25/10).
"Patek memang pernah ke Banten untuk melihat latihan menembak di air, tapi dia hanya memantau dari dalam mobil," kata Anton tanpa menyebut kapan hal itu terjadi.
Menurut Anton, latihan menembak tersebut dilakukan di kawasan perairan karena kalau dilakukan di daratan dapat mengganggu masyarakat setempat.
Anton menambahkan bahwa pengakuan tersangka Umar Patek itu masih sementara dan akan dikembangkan lagi pada pemeriksaan lebih lanjut.
Tersangka peledakan bom Bali 2002 itu menjalani pemeriksaan di Bali karena saksi peristiwa ledakan bom tersebut kebanyakan berada di sana, ujar Anton.
Sementara itu, Detasemen Khusus (Densus) 88 Anti-Teror Polri, Senin (24/10), sudah memeriksa sebanyak 78 orang sebagai saksi terkait kasus tersangka teroris Umar Patek di Denpasar, Bali.
Tersangka berada di tahanan rimob, Kelapa Dua, Depok, pada Senin (24/10), setelah menjalani reka ulang di Solo, Jawa Tengah.
(SDP05)
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2011
Tags: