Jakarta (ANTARA) - Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Strategis Kepolisian Indonesia (Lemkapi) Dr Edi Hasibuan menilai Polri saat ini telah memiliki komitmen untuk menjunjung tinggi hak asasi manusia (HAM) saat mengamankan setiap aksi unjuk rasa, termasuk demo mahasiswa Senin ini.

Selain itu, Polri di bawah kepemimpinan Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo juga menjunjung nilai demokrasi di Indonesia, kata Edi dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin.

Dia menyambut baik instruksi Kapolri kepada seluruh jajarannya se-Indonesia untuk mengawal dan mengamankan aksi demo mahasiswa di Jakarta dan berbagai daerah dengan mengedepankan pendekatan humanis.

"Kami melihat Polri berkomitmen menjamin hak setiap warga negara untuk menyampaikan aspirasi dan memberikan ruang demokrasi," kata mantan anggota Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) ini.

Baca juga: Demo mahasiswa, massa juga belum terlihat di sekitar Patung Kuda

Di sisi lain, Edi meminta demo mahasiswa yang digelar hari ini tidak anarkis dan tetap menjaga kesucian bulan Ramadhan.

"Mahasiswa perlu waspada 'penumpang gelap' yang memiliki kepentingan politik dengan tujuan mengganggu situasi kamtibmas. Kami minta adik-adik mahasiswa yang juga calon intelektual agar mewaspadai mereka dalam gerakan mahasiswa yang memiliki tujuan lain," kata dosen Universitas Bhayangkara Jakarta ini.
Direktur Eksekutif Lemkapi Dr Edi Hasibuan. (ANTARA)

Sebelumnya, Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Dedi Prasetyo memastikan pengawalan dan pengamanan demo mahasiswa hari ini sesuai aturan dan prosedur kepolisian.

Ia mengatakan Polri menghormati kemerdekaan menyampaikan pendapat sebagai hak konstitusional setiap warga negara yang diatur dalam Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1998.

Baca juga: Lima pelajar ditangkap di Jaktim karena hendak demo ke DPR

"Polri berkewajiban untuk melayani dan mengamankan jalannya kegiatan tersebut," kata Dedi saat dikonfirmasi di Jakarta, Minggu malam.

Dedi juga berpesan kepada demo mahasiswa untuk mematuhi protokol kesehatan karena pandemi belum berakhir.

Ia mengingatkan para mahasiswa yang akan menyampaikan aspirasinya untuk tetap menghormati hak masyarakat lain, di antaranya pengguna jalan.

Polda Metro Jaya juga mengerahkan 5.626 personel gabungan termasuk unsur TNI untuk menjaga keamanan saat demo mahasiswa yang akan digelar di sekitar Patung Kuda dan Monas, Jakarta Pusat.

Baca juga: Polisi tangkap pemuda berseragam SMA di gedung DPR RI

Kapolda Metro Jaya Irjen Pol M Fadil Imran saat apel pengamanan jelang demo mahasiswa di Monas, Senin meminta personel untuk bertindak humanis dan persuasif, serta menaati standar operasional tugas kepolisian.