Malang (ANTARA News) - Persema Malang akan mempelajari terlebih dahulu sanksi yang dijatuhkan Komite Disiplin PSSI kepada pemainnya, Irfan Bachdim, mengenai tidak diperkenankanya pemain itu tampil di ajang sepak bola tanah air selama tiga bulan.

"Kami belum menerima surat dari PSSI, dan nanti kalau surat keputusannya sudah ada di tangan manajemen, kami akan mempelajari dulu, serta akan menentukan langkah berikutnya," kata General Manager Persema Asmuri, di Malang, Jatim, Senin.

Asmuri mengatakan, "Laskar Ken Arok" (julukan Persema) tidak akan lepas tangan mengenai sanksi itu, sebab pihaknya akan tetap mengupayakan agar pemain berdarah Indonesia-Belanda itu bisa tampil memperkuat Persema.

"Kami baca dulu suratnya dengan teliti, dan kami akan mengupayakan agar Irfan tetap bisa main di Persema," katanya.

Irfan Bachdim dijatuhi sanksi berupa skorsing selama tiga bulan oleh Komite Disiplin PSSI sebagaimana diumumkan Wakil Ketua Komdis Catur Agus Saptono kepada wartawan di Jakarta, Senin.

Sanksi itu dikenakan akibat tidak memenuhi panggilan Pelatnas Timnas U-23 sejak 16 Oktober 2011 yang dipersiapkan ke SEA Games XXVI/2011 setelah memperkuat Timnas Senior Pra Piala Dunia asuhan pelatih Wim Rijsbergen.

"Kami jatuhkan sanksi selama tiga bulan tak boleh aktif dalam persepakbolaan nasional, baik sebagai pemain Timnas maupun sebagai pemain klub," ujar Catur Agus Saptono di Jakarta.

Catur mengungkapkan, sanksi itu itu merupakan hasil keputusan bersama setelah digelarnya sidang Komdis PSSI yang diikuti oleh tujuh anggotanya.

"Setelah mempertimbangkan berbagai alasan yang dikemukakan pemain, maka Komdis tak dapat menerimanya dan Irfan dianggap telah melanggar Pasal 78 peraturan disiplin," katanya.

Sementara mengenai sinyalemen tidak adanya atau salah komunikasi antara Irfan dan pelatih Timnas Rahmad Darmawan, Catur membantah.

Sebab, Komite Disiplin telah melihat dan memperhatikan seluruh fakta yang ada, termasuk yang disodorkan oleh Irfan Bachdim.
(T.KR-MSW/I007)