Jakarta (ANTARA News) - PT. Bank Central Asia Tbk., (BCA) dalam sembilan bulan pertama 2011 berhasil membukukan laba bersih Rp7,7 triliun, meningkat 25,3 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2010 yang hanya Rp6,1 triliun.

"Selama sembilan bulan pertama 2011 BCA mampu mempertahankan pertumbuhan yang solid dalam penyaluran kredit maupun aktivitas perbankan transaksional," kata Presiden Direktur BCA, Jahja Setiaatmadja, dalam Analyst Meeting BCA di Jakarta, Senin.

Ditambahkannya, total pendapatan bunga bersih dan pendapatan operasional lainnya selama Januari-September 2011 meningkat 18,2 persen menjadi Rp17,5 triliun dari Rp14,8 triliun pada periode yang sama 2010.

Selain itu, margin bunga bersih (NIM) juga mengalami peningkatan 50 bps (YoY) menjadi 5,7 persen.

"Selama sembilan bulan pertama 2011, BCA telah membukukan Return on Assets sebesar 3,8 persen serta Return on Equity sebesar 32,6 persen," jelasnya.

Dia mengungkapkan, portofolio kredit BCA juga mengalami peningkatan yang cukup signifikan, pada akhir September 2011 kredit BCA meningkat 27,0 persen menjadi Rp176,3 triliun dari periode yang sama 2010 yang hanya Rp138,9 triliun.

"Peningkatan kredit ini terutama didukung oleh kuatnya permintaan kredit komersial dan kredit konsumen," ujarnya.

Sejalan dengan tingginya pertumbuhan kredit, kata Jahja, rasio kredit terhadap dana pihak ketiga (LDR) meningkat menjadi 58,3 persen hingga akhir September 2011 dari 52,6 persen pada September 2010.

Rasio kredit bermasalah (NPL) tetap terjaga sebesar 0,5 persen pada akhir September 2011 dimana rasio cadangan tercatat sebesar 350,3 persen terhadap NPL.

Dana pihak ketiga (DPK) juga tumbuh 14,6 persen (YoY) menjadi Rp301,3 triliun pada akhir September 2011.

BCA mempertahankan komposisi DPK yang menguntungkan dengan komposisi dana rekening transaksional tercatat sebesar 77,7 persen dari total DPK.

"Dengan demikian, secondary reserves tercatat Rp84,5 triliun pada akhir September 2011," katanya.
(T.ANT-135/A027)