Jakarta (ANTARA) - Ratusan umat Hindu se Indonesia melaksanakan Dharma Santi Nasional Perayaan Hari Suci Nyepi Tahun Saka 1944 di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Minggu.

Kegiatan dilaksanakan secara daring dan luring itu mengusung tema aktualisasi nilai tat twan asi dalam moderasi beragam menuju Indonesia tangguh.

Ketua Umum Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Pusat, Mayjen TNI (Purn) Wisnu Bawa Tenaya mengatakan untuk mengimplementasikan harapan tersebut perlu dilakukan dengan tri bakti yakni setiap individu hendaknya peduli terhadap kesehatan.

"Ikut aktif dalam gerakan masyarakat untuk membangun budaya perilaku hidup sehat, apalagi saat ini adanya COVID-19," kata Wisnu.

Baca juga: Ketua MPR sebut moderasi beragama penting diterapkan
Baca juga: Ari Dwipayana: Ambil inspirasi dari pembangunan Candi Prambanan
Baca juga: Ketua MPR dukung perayaan Dharma Santi Nasional di kompleks parlemen


Selanjutnya peduli dengan pendidikan. Pentingnya pendidikan dari tingkatan usia dini hingga perguruan tinggi. Kemudian, peduli terhadap kehidupan sosial, karena manusia tidak dapat hidup sendiri.

Menurut Wisnu semua umat manusia mendambakan rasa aman, damai, adil dan sejahtera. Untuk mendapatkan hal tersebut dibutuhkan kesetaraan atau tat twan asi (aku dan kau, kau adalah aku). Selanjutnya persaudaraan dan kebebasan. Bebas dalam artian bebas dari kebodohan dan kemiskinan.

"Kami mengucapkan terima kasih telah diizinkan penggunaan Candi Prambanan sebagai tempat ibadah umat Hindu baik secara nasional maupun dunia," kata Wisnu.

Wisnu mengajak momentum Dharma Santi Nasional untuk menguatkan umat Hindu dan warga negara Indonesia, agar semakin bijak dalam menghadapi dinamika kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

Hadir dalam perayaan itu Ketua MPR RI Bambang Soesatyo, Menteri Agama RI Yaqut Cholil Qoumas dan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak I Gusti Ayu Bintang Darmawati.