Berlin (ANTARA) - Ukraina telah menerima tawaran pengiriman sejumlah besar howitzer dari sebuah perusahaan senjata Jerman, seorang sumber di pemerintah Jerman mengatakan, Minggu.

"Tawaran ini benar ada," kata sumber itu kepada Reuters tanpa menjelaskan lebih lanjut.

Mengutip sejumlah sumber di pemerintah Ukraina, mingguan Jerman Welt am Sonntag melaporkan pada Sabtu bahwa pabrikan senjata Krauss-Maffei Wegmann menawarkan 100 howitzer, sejenis senjata artileri swagerak (self-propelled), kepada Ukraina.

Mingguan itu mengatakan pabrikan itu saat ini belum siap mengirimkan senjata tersebut dan menyarankan agar militer Jerman mengirimkan 100 unit howitzer miliknya ke Kiev.

Baca juga: Jerman selidiki perusahaan Bosch suplai produk ke Rusia

Perusahaan itu akan mengirimkan senjata baru ke militer Jerman jika howitzer mereka sudah siap, kemungkinan mulai paruh kedua 2024.

Krauss-Maffei Wegmann belum bisa dihubungi untuk dimintai komentarnya. Seorang juru bicara di kementerian pertahanan Jerman menolak untuk bicara.

Menyusul invasi Rusia di Ukraina pada 24 Februari, pemerintah Jerman mengubah kebijakan yang mereka pegang selama ini untuk tidak mengirim senjata ke zona konflik. Mereka mengatakan mereka akan memasok berbagai senjata, termasuk rudal Strela, ke Ukraina.

Kanselir Olaf Scholz pada Jumat mengatakan penting bagi Jerman untuk hanya memasok senjata yang biasa dipakai tentara Ukraina, seperti peralatan militer tua dari masa komunis Jerman Timur.

Sumber: Reuters

Baca juga: Kanselir Jerman: Kematian warga sipil di Ukraina kejahatan perang
Baca juga: Jerman hadapi resesi tajam jika impor minyak, gas Rusia dihentikan