Nusa Dua (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menegaskan identitas tunggal ASEAN hanya dapat dipromosikan dengan peningkatkan pemahaman dan apresiasi atas keberagaman dan persamaan sejarah, warisan budaya dan cara hidup.
Hal itu dikemukakan oleh Presiden Yudhoyono saat membuka ASEAN Fair 2011 di halaman Bali Nusa Dua Convention Center, Bali.
"Ide ASEAN Fair sejalan dengan visi Piagam ASEAN untuk mempersatukan komunitas ASEAN dalam satu visi, satu identitas, dalam satu masyarakat yang saling berbagi dan peduli," kata Presiden dalam pidato sambutannya yang menggunakan Bahasa Inggris.
Lebih lanjut Kepala Negara mengatakan bahwa budaya adalah bahasa internasional yang mengikat berbagai negara dan bangsa.
Budaya, kata Presiden, dapat terdiri dari beragam bentuk kreativitas.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Mari E Pangestu mengatakan ASEAN Fair yang baru pertama kali diselenggarakan itu mengusung tema "Hello ASEAN?", yang merupakan sambutan hangat Indonesia kepada saudara-saudaranya di ASEAN.
Turut mendampingi Presiden Yudhoyono dalam acara itu antara lain Ibu Ani Yudhoyono, Menko Perekonomian Hatta Rajasa, Mensesneg Sudi Silalahi, Juru Bicara Presiden Julian A Pasha, Staf Khusus Presiden bidang Luar Negeri Teuku Faizasyah dan Gubernur Bali I Made Mangku Pastika.
Tampak juga dalam rombongan Ibu Okke Rajasa, Edhie Baskoro Yudhoyono dan Aliya Rajasa.
Seusai membuka ASEAN Fair, Kepala Negara dijadwalkan bertolak menuju Jakarta.
(G003/A011)
Presiden: promosi identitas tunggal ASEAN
24 Oktober 2011 09:56 WIB
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (FOTO ANTARA/Widodo S. Jusuf)
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2011
Tags: