Saudi bersiap makamkan Putera Mahkota
24 Oktober 2011 08:38 WIB
Raja Arab Saudi Abdullah bin Abdulaziz al-Saud (kanan) tiba di lapangan udara militer Riyadh untuk menerima peti jenazah putranya, Putra Mahkota Sultan bin Abdulaziz al-Saud di Riyadh, Senin (24/10). (FOTO ANTARA/REUTERS/Saudi Press Agency/Handout/djo/11)
Dubai (ANTARA News) - Arab Saudi sedang bersiap memakamkan Putera Mahkota Sultan, sementara perhatian di dalam kerajaan itu dan di luar negeri tertuju pada penggantinya dan kemungkinan penunjukan menteri pertahanan yang baru.
Media kerajaan itu mengalirkan belasungkawa atas Pangeran Sultan, yang sudah menjadi pewaris Raja Abdullah selama enam tahun dan menjabat menteri pertahanan dan penerbangan sejak 1962, setelah kematiannya di New York, Sabtu (22/10).
Ucapan belasungkawa dari para pemimpin dunia diperkirakan mengalir pada acara pemakaman, Selasa.
Menteri dalam Negeri Pangeran Nayef, yang dianggap lebih konservatif ketimbang Raja Abdullah atau Pangeran Sultan, disebut-sebut akan ditunjuk sebagai calon pewaris berikutnya yang akan memerintah eksportir minyak utama dunia itu.
Keputusan penting lain yang mungkin akan dibuat dalam beberapa hari mendatang adalah penunjukan menteri pertahanan yang baru.
Arab Saudi menggunakan pembelian senjata multi-miliaran dolar untuk mempererat hubungan dengan Barat dan ini membuat menteri pertahanan menjadi tokoh penting dalam merumuskan kebijakan luar negeri dan keamanan negara itu.(*)
S008/C003
Media kerajaan itu mengalirkan belasungkawa atas Pangeran Sultan, yang sudah menjadi pewaris Raja Abdullah selama enam tahun dan menjabat menteri pertahanan dan penerbangan sejak 1962, setelah kematiannya di New York, Sabtu (22/10).
Ucapan belasungkawa dari para pemimpin dunia diperkirakan mengalir pada acara pemakaman, Selasa.
Menteri dalam Negeri Pangeran Nayef, yang dianggap lebih konservatif ketimbang Raja Abdullah atau Pangeran Sultan, disebut-sebut akan ditunjuk sebagai calon pewaris berikutnya yang akan memerintah eksportir minyak utama dunia itu.
Keputusan penting lain yang mungkin akan dibuat dalam beberapa hari mendatang adalah penunjukan menteri pertahanan yang baru.
Arab Saudi menggunakan pembelian senjata multi-miliaran dolar untuk mempererat hubungan dengan Barat dan ini membuat menteri pertahanan menjadi tokoh penting dalam merumuskan kebijakan luar negeri dan keamanan negara itu.(*)
S008/C003
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2011
Tags: