Pembangunan lambat? Blackberry bisa bantu
23 Oktober 2011 15:07 WIB
Setumpuk perangkat Blackberry siap digunakan. Sebagian birokrat kita percaya pemakaian alat produk teknologi informatika canggih ini bisa menolong mempercepat proses pembangunan wilayahnya. Akan lebih manjur kalau disebabkan etos kerja dan semangat mengabdi tanpa ada embel-embel lain. (REUTERS/Michael Dalder)
Mamuju, Sulawesi Barat (ANTARA News) - Bupati Mamuju, Provinsi Sulawesi Barat, Suhardi Duka, mengatakan, pejabatnya butuh menguasai cara pemanfaatan Blackberry untuk mempercepat komunikasi dalam rangka meningkatkan pelayanan pembangunan. Mungkinkah ini percepatan atau terobosan baru?
"Salah satu kelemahan pelayanan birokrasi pemerintah di daerah kita adalah model komunikasi masih manual," kata Bupati Mamuju, Suhardi Duka, di Mamuju, Sulawesi Barat, Minggu.
Ia mengatakan, komunikasi manual menggunakan surat-menyurat ketika ada rapat antara pemerintah, dianggap sangat lambat. Ujungnya, menurut dia, proses pelayanan kepada masyarakat juga makin molor waktunya.
Apa jawaban untuk itu semua? Blackberry, diyakini Duka, mampu menjawab kesulitan yang dihadapi kaum birokrat itu.
"Kalau kita mau maju, pakai teknologi informatika misalnya Blackberry yang sangat optimal digunakan secara cepat dalam berkomunikasi," katanya.
Menurut dia, apabila komunikasi dapat dilakukan secara cepat maka pembangunan juga akan dapat dilaksanakan secara cepat dan masyarakat Mamuju yang butuh pembangunan juga akan dapat dilayani secara cepat sehingga daerah kita akan dapat maju dan berkembang.
"Negara maju di dunia dapat berkembang pesat karena mereka menggunakan teknologi informatika melaksanakan pembangunan, cara tersebut harus kita tiru mulai dari sekarang," katanya.
Mungkin Pak Bupati lupa, agar Blackberry atau telefon genggam cerdas lain bisa maksimal, jaringan persinyalan juga harus top. Minimal sekali, jangan ada kawasan tanpa sinyal (blank spot). Syukur kalau pejabat pemakainya paham, akrab benar, dan sangat sering bin fasih dengan semua aplikasi dan fiturnya.
Kalau tidak, Blackberry paling mahal dan canggih sekalipun cuma untuk bertelefon-ria dan... sms! (KR-MFH)
"Salah satu kelemahan pelayanan birokrasi pemerintah di daerah kita adalah model komunikasi masih manual," kata Bupati Mamuju, Suhardi Duka, di Mamuju, Sulawesi Barat, Minggu.
Ia mengatakan, komunikasi manual menggunakan surat-menyurat ketika ada rapat antara pemerintah, dianggap sangat lambat. Ujungnya, menurut dia, proses pelayanan kepada masyarakat juga makin molor waktunya.
Apa jawaban untuk itu semua? Blackberry, diyakini Duka, mampu menjawab kesulitan yang dihadapi kaum birokrat itu.
"Kalau kita mau maju, pakai teknologi informatika misalnya Blackberry yang sangat optimal digunakan secara cepat dalam berkomunikasi," katanya.
Menurut dia, apabila komunikasi dapat dilakukan secara cepat maka pembangunan juga akan dapat dilaksanakan secara cepat dan masyarakat Mamuju yang butuh pembangunan juga akan dapat dilayani secara cepat sehingga daerah kita akan dapat maju dan berkembang.
"Negara maju di dunia dapat berkembang pesat karena mereka menggunakan teknologi informatika melaksanakan pembangunan, cara tersebut harus kita tiru mulai dari sekarang," katanya.
Mungkin Pak Bupati lupa, agar Blackberry atau telefon genggam cerdas lain bisa maksimal, jaringan persinyalan juga harus top. Minimal sekali, jangan ada kawasan tanpa sinyal (blank spot). Syukur kalau pejabat pemakainya paham, akrab benar, dan sangat sering bin fasih dengan semua aplikasi dan fiturnya.
Kalau tidak, Blackberry paling mahal dan canggih sekalipun cuma untuk bertelefon-ria dan... sms! (KR-MFH)
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2011
Tags: