Jakarta (ANTARA) - Perdagangan antara China dan negara-negara di sepanjang Sungai Mekong terus meningkat meskipun terdampak pandemi COVID-19 dan lesunya pemulihan ekonomi global.
Berkat kerja sama ekstensif dalam upaya memerangi virus corona baru dan mendorong pertumbuhan ekonomi, perdagangan antara China dan lima negara Mekong lainnya mencapai hampir 400 miliar dolar AS (1 dolar AS = Rp14.359) pada 2021, naik 23 persen secara tahunan (year on year).
Angka-angka tersebut dirilis pada Pekan Kerja Sama Lancang-Mekong 2022 yang sedang berlangsung, yang dibuka pada Kamis (7/4) lalu.
Pada 2016, mekanisme Kerja Sama Lancang-Mekong (Lancang-Mekong Cooperation/LMC) diluncurkan oleh enam negara yaitu China, Kamboja, Laos, Myanmar, Thailand dan Vietnam.
Nama kerja sama itu diambil dari perpaduan sungai yang disebut Lancang di China dan Mekong di lima negara lainnya.
Sejak itu, mekanisme LMC menjadi model kerja sama penting di kawasan dan terus menyuntikkan vitalitas ke dalam pembangunan regional.
Perdagangan China dengan negara-negara Mekong 400 miliar dolar AS pada 2021
9 April 2022 13:16 WIB
Foto dari udara yang diabadikan pada 24 Juli 2020 ini menunjukkan Jembatan Super Utama Sungai Mekong Ban Ladhan di Jalur Kereta China-Laos di Laos. (Xinhua/Pan Longzhu)
Pewarta: Xinhua
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2022
Tags: