Tanjungpinang (ANTARA) - Gubernur Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) Ansar Ahmad melepas keberangkatan kapal perdana tujuan Singapura dari pelabuhan internasional Sri Bintan Pura Tanjungpinang, Sabtu (9/4), setelah dua tahun tak beroperasi akibat pandemi COVID-19.

"Alhamdulillah, kita senang karena pelayaran ke Singapura sudah mulai dibuka lagi. Besok, juga menyusul pelayaran perdana ke Malaysia," kata Gubernur Ansar Ahmad usai melepas keberangkatan kapal rute Tanjungpinang-Singapura.

Pelayaran perdana ini mengangkut 16 penumpang menggunakan kapal Merbau Era, di mana 15 penumpang warga negara Indonesia, khususnya Provinsi Kepri, dan seorang penumpang warga negara Singapura.

Meski jumlah penumpang masih relatif sedikit, Ansar optimistis pelabuhan internasional SBP Tanjungpinang dalam waktu dekat akan beroperasi normal kembali melayani para penumpang tujuan negara tetangga baik Singapura maupun Malaysia.

Hal itu, menurut dia, dikarenakan ada tiga alasan utama warga daerahnya bepergian kedua negara tersebut, antara lain kunjungan keluarga, berwisata, dan tidak sedikit yang berobat kesehatan.

"Pelan-pelan, ini akan mendorong pemulihan ekonomi daerah kita," ujar Ansar.

Ansar menyampaikan pihaknya juga meminta diskresi pemerintah pusat terkait kedatangan wisatawan mancanegara ke daerah setempat, agar tidak perlu dilakukan tes PCR COVID-19 karena harga yang relatif mahal, apalagi warga Indonesia yang bepergian terutama ke Singapura tidak diwajibkan tes antigen maupun PCR.

"Seharusnya kita bisa melakukan hal yang sama dengan Singapura. Minimal turis asing cukup tes antigen saja, tak perlu PCR ketika tiba di pintu kedatangan kita," ujar Ansar.

Salah seorang penumpang tujuan Singapura Santi menyampaikan tujuannya pergi ke negara itu untuk bertemu keluarga setelah dua tahun tak bisa menyeberang terhalang pandemi.

Santi rela merogoh kocek sebesar Rp450 ribu untuk membeli tiket sekali jalan atau one way tujuan Singapura.

"Senang, akhirnya bisa bertemu keluarga. Rencananya, dua minggu di Singapura," ucap Santi.

Baca juga: Karantina Tanjungpinang sertifikasi komoditas pertanian Rp21 miliar

Baca juga: Vaksin penguat jadi syarat perjalanan sudah berlaku di Tanjungpinang