Istanbul (ANTARA) - Langkah Turki untuk menghentikan dan memindahkan sidang tersangka warga Arab Saudi dalam kasus pembunuhan wartawan Jamal Khashoggi ke kerajaan tersebut, atas persetujuan Kementerian Kehakiman Turki, bukanlah keputusan politik.

Hal itu disampaikan oleh birokrat tingkat tinggi Turki pada Jumat.

Pembunuhan Khashoggi di konsulat Arab Saudi di Istanbul empat tahun silam menuai kemarahan global sekaligus memberikan tekanan terhadap penguasa de facto Putra Mahkota Mohammed bin Salman.

Pada saat itu, Ankara sangat kritis terhadap otoritas Arab Saudi dan penanganan investigasi mereka. Namun sejak itu pihaknya mengurangi kritik dalam upaya memperbaiki hubungan dengan kerajaan tersebut.


Baca juga: Turki berencana gelar kembali pertemuan menlu Rusia dan Ukraina

Pada Kamis pengadilan Turki menghentikan dan memindahkan kasus Khashoggi ke Arab Saudi, dalam sebuah putusan yang mendapat kecaman dari sejumlah kelompok HAM.

"Ini adalah persidangan dan proses hukum yang masih berjalan.. Bukan kami, bukan politisi, bukan pemerintah yang merujuk kasus ini ke Arab Saudi. Pengadilan yang telah melakukannya", kata birokrat saat pertemuan dengan wartawan asing.

Menurutnya, persetujuan kementerian kehakiman "hanyalah masalah teknis."

Sumber: Reuters

Baca juga: Pengadilan Turki limpahkan kasus pembunuhan Khashoggi ke Arab Saudi

Baca juga: Turki pindahkan sidang kasus pembunuhan Khashoggi ke Arab Saudi