Denpasar (ANTARA News) - Menteri Hukum dan HAM Amir Syamsuddin, Sabtu mengunjungi Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II A Denpasar di sela-sela agenda mendampingi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Bali.

Dalam kunjungannya yang hanya berselang waktu 10 menit itu, Amir yang baru menjabat sebagai Menkumham itu tidak mengijinkan wartawan untuk ikut rombongan masuk ke dalam Lapas.

Seusai keluar dari Lapas, Amir yang didampingi Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) Hukum dan HAM Provinsi Bali Taswem Tarib itu mengaku kepada sejumlah media cetak dan elektronik bahwa dirinya hanya melihat kondisi lapas tidak secara keseluruhan.

"Memang Lapas Denpasar sudah `over load`. Ya, nanti masih saya pelajari dulu," katanya.

Dari informasi yang diperoleh, menteri dan rombongannya akan mendampingi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono bermain golf di Bali, sehingga menteri langsung beranjak pergi dari Lapas.

Berdasarkan data, Lapas Denpasar memiliki kapasitas bangunan untuk menampung sekitar 300 orang, namun kenyataannya saat ini lapas Denpasar dihuni lebih dari 1.000 orang narapidana dan tahanan titipan, sehingga kelebihan kapasitas.

Sementara itu, Kepala Lapas Denpasar Siswanto mengatakan larangan masuk ke dalam lapas hari ini merupakan permintaan menteri sendiri, namun Siswanto belum dapat menjelaskan alasannya.

"Pak menteri sendiri yang tidak ingin wartawan masuk. Ya, Pak menteri cuma melihat ruang besuk saja lalu pergi," kata Siswanto seusai menerima kunjungana menteri.

Kata Siswanto, menteri melihat kondisi lapas tidak secara keseluruhan melainkan hanya sampai di ruang besuk narapidana.

"Jarak dari pintu masuk LP menuju ruang besuk hanya sekitar 15 meter saja," katanya.
(ANT)