Jakarta (ANTARA) - Kroasia akan menghapus hampir semua pembatasan terkait COVID-19 mulai Jumat (8/4) mengingat situasi epidemiologis yang kondusif di negara tersebut, demikian dikatakan seorang pejabat kesehatan senior pada Kamis (7/4).

Kebijakan wajib memakai masker di lembaga-lembaga kesehatan dan kesejahteraan sosial akan tetap berlaku, dan bagi mereka yang terinfeksi COVID-19 beserta kontak dekatnya masih wajib menjalani karantina mandiri, demikian menurut Menteri Kesehatan Kroasia Vili Beros.
Sejumlah orang mengantre untuk menerima vaksin COVID-19 di Zagreb Fair di Kroasia, pada 27 Desember 2021. (Xinhua/PIXSELL/Igor Kralj)Foto yang diabadikan pada 2 Juni 2021 di Bandar Udara Franjo Tudjman, Zagreb, Kroasia, ini menunjukkan sertifikat COVID-19 digital yang ditampilkan di sebuah ponsel. (Xinhua/Zeljko Lukunic)


Beros mengutip penurunan signifikan jumlah warga yang baru terinfeksi dan dirawat di rumah sakit, serta fakta bahwa lebih dari 70 persen populasi orang dewasa di negara itu telah divaksinasi dengan setidaknya satu dosis vaksin.

Dia juga mengingatkan bahwa pandemi masih belum berakhir. Kelompok lansia dan orang-orang dengan gangguan sistem kekebalan tubuh perlu tetap waspada.
Foto yang diabadikan pada 2 Juni 2021 di Bandar Udara Franjo Tudjman, Zagreb, Kroasia, ini menunjukkan sertifikat COVID-19 digital yang ditampilkan di sebuah ponsel. (Xinhua/Zeljko Lukunic


Menurut aturan baru itu, warga negara-negara Uni Eropa (UE) akan dapat memasuki Kroasia tanpa sertifikat COVID-19, sedangkan warga negara non-UE tetap harus menunjukkan sertifikat.

Sejak Februari 2020 ketika pandemi merebak di Kroasia, total 1.106.557 kasus terkonfirmasi dan 15.652 orang meninggal akibat COVID-19 tercatat di negara berpenduduk total 3,8 juta jiwa tersebut.