PM Pakistan: AS harus berikan peluang perdamaian
21 Oktober 2011 16:45 WIB
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Hillary Clinton (kiri) memberikan keterangan sementara Presiden Afghanistan Hamid Karzai mendengarkan saat konferensi pers bersama di Istana Kepresidenan di Kabul, Afghanistan, Kamis (20/10). Clinton mengatakan ia mencari "uji realitas" dalam kunjungannya ke Afghanistan, dimana ia juga mendorong kerja sama yang lebih dekat dengan Pakistan baik dalam perang maupun perkembangan ekonomi. (FOTO ANTARA/REUTERS/Omar Sobhani/ox/11)
Islamabad (ANTARNews) - Perdana Menteri Pakistan Syed Yusuf Raza Gilani mengimbau Menlu AS Hillary Clinton untuk memberikan kesempatan perdamaian seperti yang digambarkan dalam resolusi Konferensi Semua Pihak, yang mencerminkan sentimen bangsa Pakistan, media lokal pada Jumat.
Perdana menteri membuat pernyataan itu selama pertemuannya dengan Ny. Clinton Kamis malam, yang menemuinya di Gedung Perdana Menteri.
Perdana menteri menegaskan kembali pandangan nasional kolektif mengenai masalah perdamaian di Afghanistan yang diartikulasikan dalam resolusi Konferensi Semua Pihak itu.
Ketidaksepakatan antara mitra koalisi dalam perang melawan teror tidak boleh merusak hubungan strategis ini, kata Gilani.
Diskusi ini juga difokuskan pada hubungan bilateral, khususnya di bidang keamanan, ekonomi energi, dan investasi.
Ny.Clinton mengatakan "Saya merasa sangat hormat kepada kepada Perdana Menteri Syed Yusuf Raza Gilani dan bagi negaranya."
Dia mengakui pentingnya Pakistan dalam konteks perdamaian dan keamanan di wilayah tersebut.
Dia menghargai resolusi Konferensi Semua Pihak, yang katanya, adalah pesan yang tepat dari Pakistan ke seluruh dunia.
Dalam pertemuan tersebut, pihak Pakistan diwakili termasuk Menteri Luar Negeri Hina Rabbani Khar, Menteri Keuangan Dr Abdul Hafeez Syekh, Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal Asfhaq Parvez Kayani, Direktur Jenderal Inter-Services Intelijen Letnan Jenderal Ahmad Shuja Pasha, Sekretaris Luar Negeri dan Sekretaris Utama untuk Perdana Menteri.
Hillary Clinton bergabung dengan Jenderal Patraeus, direktur CIA, Marc Grossman, Duta Besar Amerika Serikat untuk Pakistan, Cameron Munter, ketua Gabungan Kepala Staf, Jenderal Martin Dempesy, dan Letnan Jenderal Douglas Lute.
(H-AK/B002)
Perdana menteri membuat pernyataan itu selama pertemuannya dengan Ny. Clinton Kamis malam, yang menemuinya di Gedung Perdana Menteri.
Perdana menteri menegaskan kembali pandangan nasional kolektif mengenai masalah perdamaian di Afghanistan yang diartikulasikan dalam resolusi Konferensi Semua Pihak itu.
Ketidaksepakatan antara mitra koalisi dalam perang melawan teror tidak boleh merusak hubungan strategis ini, kata Gilani.
Diskusi ini juga difokuskan pada hubungan bilateral, khususnya di bidang keamanan, ekonomi energi, dan investasi.
Ny.Clinton mengatakan "Saya merasa sangat hormat kepada kepada Perdana Menteri Syed Yusuf Raza Gilani dan bagi negaranya."
Dia mengakui pentingnya Pakistan dalam konteks perdamaian dan keamanan di wilayah tersebut.
Dia menghargai resolusi Konferensi Semua Pihak, yang katanya, adalah pesan yang tepat dari Pakistan ke seluruh dunia.
Dalam pertemuan tersebut, pihak Pakistan diwakili termasuk Menteri Luar Negeri Hina Rabbani Khar, Menteri Keuangan Dr Abdul Hafeez Syekh, Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal Asfhaq Parvez Kayani, Direktur Jenderal Inter-Services Intelijen Letnan Jenderal Ahmad Shuja Pasha, Sekretaris Luar Negeri dan Sekretaris Utama untuk Perdana Menteri.
Hillary Clinton bergabung dengan Jenderal Patraeus, direktur CIA, Marc Grossman, Duta Besar Amerika Serikat untuk Pakistan, Cameron Munter, ketua Gabungan Kepala Staf, Jenderal Martin Dempesy, dan Letnan Jenderal Douglas Lute.
(H-AK/B002)
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2011
Tags: