Mataram (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengingatkan para investor untuk serius memenuhi komitmennya dalam pengembangan suatu kawasan wisata dan tidak "menyandera" pembangunan.

"Jangan hari ini tanda tangan MoU tapi kemudian goodbye. Itu sama dengan menyandera. Yang lain tidak bisa mengerjakan, sementara yang sudah menandatangani MoU tidak kunjung melaksanakan apa yang sudah dijanjikan," kata Presiden saat meresmikan kawasan wisata Mandalika, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, Jumat.

Presiden berharap semua pihak dapat bekerjasama secara serius agar semua investasi itu berjalan dengan baik bagi kemakmuran masyarakat Indonesia.

"Negara kita banyak yang tersandera seperti itu. Entah 15 atau 10 tahun yang lalu, investor mendapatkan konsesi untuk melakukan usaha di Indonesia ini namun mereka lalai, tidak dikerjakan, merugi," katanya.

Apabila itu yang terjadi, kata Presiden, rakyat tidak memperoleh apa-apa, sementara pihak lain yang ingin mengerjakan tidak bisa karena alasan hukum dan lain-lain.

"Inilah yang harus kita bersihkan di negeri ini. Jangan serakah mendapatkan ijin dimana-mana, tapi tidak konsekuen dan tidak dilaksanakan," kata Yudhoyono.

Presiden juga meminta daerah untuk siap menerima investasi.

"Daerah juga harus mempersiapkan. Banyak rencana bagus yang macet. Saya ingin daerah sendiri tahu bahwa biaya investasinya besar, tidak bisa sendiri."

Oleh karena itu, kata dia, daerah juga harus menciptakan perda yang baik, iklim yang baik, kesediaan untuk bekerjasama yang baik karena jika investasi berkembang maka itu juga untuk masyarakat di daerah tersebut.

"Saya melihat beberapa daerah di negeri ini, apa yang sudah direncanakan macet. Ada permintaan yang berlebih-lebihan sehingga terkunci semuanya. Saya sudah berbicara dengan Pak Gubernur, besar harapan saya apa yang menjadi niat daerah itu bisa disatukan dengan baik," ujarnya.

Kawasan wisata Mandalika dibangun diatas lahan seluas 1.175 hektar yang akan terdiri dari taman hiburan, gedung pertemuan, wisata air, wisata alam, hotel, lapangan golf dan sirkuit F1. Kawasan itu diharapkan mampu menarik wisatawan sejumlah 1 juta orang per tahun dalam waktu lima-10 tahun mendatang.

Kawasan wisata itu diharapkan dapat menjadi magnet baru NTB dan menjadi salah satu tempat tujuan wisata dunia.

Seusai meresmikan pembangunan kawasan wisata Mandalika, Presiden kemudian bertolak ke Bali untuk melakukan kunjungan kerja selama tiga hari, 21-24 Oktober.

Turut mendampingi Presiden Yudhoyono di acara itu antara lain Ibu Ani Yudhoyono, Gubernur NTB Zainul Madji, Menko Perekonomian Hatta Rajasa, Menko Kesra Agung Laksono, Menteri BUMN Dahlan Iskan, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Mari E Pangestu, dan Menpora Andi Mallarangeng.

(ANTARA)