Jakarta (ANTARA) -
Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengajak umat Islam menjadikan puasa sebagai penguat takwa, karena berpuasa memiliki esensi untuk menahan diri dari nafsu yang merupakan ciri orang bertakwa atau muttaqin.

“Marilah kita jadikan puasa ini puasa yang dapat mengantarkan kita menjadi orang muttaqin. Karena memang amal yang diterima oleh Allah SWT adalah amalan yang muttaqin,” kata Wapres saat memberikan tausiyah Ramadhan bertema “La ‘Allakum Tattaqun” di TVRI, sebagaimana siaran pers yang diterima di Jakarta, Kamis.

Wapres menyampaikan, seorang Muslim wajib menjadi hamba yang beriman dan bertakwa. Sebab, orang yang bertakwa mendapat kedudukan paling tinggi menurut pandangan Allah Subhanahu Wa Ta'ala (SWT).

“Kita tidak cukup hanya menjadi seorang mukmin saja. Makanya Allah mengatakan “Ya ayyuhalladzina aamanuu kutiba ‘alaikumushiyaam”, dan akhirnya supaya kita menjadi 'la’allakum tattaqun'. Artinya menjadi orang muttaqin, kita tidak cukup menjadi mukminin, tidak juga cukup menjadi muslimin, tapi juga harus menjadi muttaqin,” katanya.

Wapres mengingatkan puasa dapat menjadi benteng seorang Muslim untuk melawan hawa nafsunya. Dengan berpuasa, selain menahan lapar dan haus, individu juga dilatih serta ditempa untuk mengendalikan diri.

Oleh karena itu, pengamalan ibadah puasa merupakan jembatan pendekat seorang hamba dengan penciptanya.

“Apa hubungannya dengan puasa? Puasa itu intinya adalah imsak, menahan diri. Orang yang bisa menjalankan perintah Allah dengan baik, meninggalkan larangan dengan baik, pada hakikatnya adalah orang yang bisa menguasai dirinya. Menguasai diri dari pengaruh hawa nafsu, yang ingin melanggar, yang ingin tidak menjalankan perintah Allah,” demikian Wapres.

Baca juga: Wapres: Puasa momentum tingkatkan "taqarrub" dan introspeksi diri

Baca juga: Wapres: Ramadhan momentum tingkatkan takwa dan tumbuhkan solidaritas

Baca juga: Wapres Ma'ruf imbau masyarakat tidak konsumtif saat Ramadhan