Keterampilan digital sebagai kunci ciptakan masyarakat produktif
7 April 2022 15:01 WIB
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia, Sandiaga Salahudin Uno dalam "Media Briefing AWS re/Start" pada Kamis (7/4/2022). ANTARA/Maria Cicilia Galuh.
Jakarta (ANTARA) - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia, Sandiaga Salahudin Uno mengatakan keterampilan digital menjadi kunci dalam upaya menciptakan masyarakat yang produktif sehingga mampu meningkatkan lapangan pekerjaan terlebih dalam era teknologi Cloud Computing atau komputasi awan.
Baca juga: Jihan Hanifah Yasmin, perempuan yang gigih belajar ilmu teknologi
Menurut dia, Indonesia akan selalu menghadapi kesenjangan antara keterampilan angkatan kerja dan ketersediaan lapangan kerja, salah satu faktor utama meningkatnya jumlah pengangguran dan jumlah pekerja yang berkarir di luar keahlian utama.
"Oleh karenanya, harus ada upaya spesifik untuk menutup kesenjangan dan membantu menciptakan masyarakat yang lebih produktif dan berdaya. Organisasi harus dapat mendukung keterampilan digital, menyediakan lapangan pekerjaan baru, dan memotivasi orang untuk menerapkan keterampilan baru mereka di tempat kerja," ujar Sandiaga di "Media Briefing AWS re/Start" pada Kamis.
Komputasi awan sendiri adalah gabungan pemanfaatan teknologi komputer dan pengembangan berbasis Internet.
Komputasi awan memiliki banyak manfaat, di antaranya adalah dapat menambah kapasitas penyimpanan data tanpa perlu membeli peralatan tambahan, dapat mengakses data kapanpun dan di manapun berada, keamanan yang terjamin, pengguna dapat mengembangkan kreasi tanpa harus mengirimkan karyanya secara langsung dan data yang tersimpan aman meski hardisk atau gawai rusak.
Baca juga: Microsoft hadirkan solusi keamanan baru untuk sistem multicloud
Sandiaga percaya bahwa teknologi komputasi awan adalah bagian mendasar dari ekosistem digital yang tengah dibangun, dan oleh karenanya, dibutuhkan talenta berkualitas dalam jumlah besar di seluruh Indonesia.
Kemenparekraf juga telah mencermati beberapa sektor yang di masa depan akan sangat bergantung pada keterampilan digital. Dengan masyarakat yang terampil dalam penggunaan teknologi, maka kesenjangan antara keterampilan angkatan kerja dan ketersediaan lapangan kerja dapat diatasi.
Meningkatkan kemampuan digital juga sejalan dengan arahan umum dari Presiden Indonesia, Joko S. Widodo, untuk fokus pada pengembangan talenta digital yang akan mendukung Indonesia pada era Industri 4.0.
"Inilah satu-satunya cara kita dapat bertransformasi menjadi negara digital yang dapat memberikan dampak global," kata Sandiaga.
Baca juga: OJK ingatkan isu keamanan data saat tekfin adopsi komputasi awan
Baca juga: Pemanfaatan komputasi awan buka peluang peningkatan ekonomi
Baca juga: Kominfo: Pentingnya pilar-pilar untuk capai transformasi digital
Baca juga: Jihan Hanifah Yasmin, perempuan yang gigih belajar ilmu teknologi
Menurut dia, Indonesia akan selalu menghadapi kesenjangan antara keterampilan angkatan kerja dan ketersediaan lapangan kerja, salah satu faktor utama meningkatnya jumlah pengangguran dan jumlah pekerja yang berkarir di luar keahlian utama.
"Oleh karenanya, harus ada upaya spesifik untuk menutup kesenjangan dan membantu menciptakan masyarakat yang lebih produktif dan berdaya. Organisasi harus dapat mendukung keterampilan digital, menyediakan lapangan pekerjaan baru, dan memotivasi orang untuk menerapkan keterampilan baru mereka di tempat kerja," ujar Sandiaga di "Media Briefing AWS re/Start" pada Kamis.
Komputasi awan sendiri adalah gabungan pemanfaatan teknologi komputer dan pengembangan berbasis Internet.
Komputasi awan memiliki banyak manfaat, di antaranya adalah dapat menambah kapasitas penyimpanan data tanpa perlu membeli peralatan tambahan, dapat mengakses data kapanpun dan di manapun berada, keamanan yang terjamin, pengguna dapat mengembangkan kreasi tanpa harus mengirimkan karyanya secara langsung dan data yang tersimpan aman meski hardisk atau gawai rusak.
Baca juga: Microsoft hadirkan solusi keamanan baru untuk sistem multicloud
Sandiaga percaya bahwa teknologi komputasi awan adalah bagian mendasar dari ekosistem digital yang tengah dibangun, dan oleh karenanya, dibutuhkan talenta berkualitas dalam jumlah besar di seluruh Indonesia.
Kemenparekraf juga telah mencermati beberapa sektor yang di masa depan akan sangat bergantung pada keterampilan digital. Dengan masyarakat yang terampil dalam penggunaan teknologi, maka kesenjangan antara keterampilan angkatan kerja dan ketersediaan lapangan kerja dapat diatasi.
Meningkatkan kemampuan digital juga sejalan dengan arahan umum dari Presiden Indonesia, Joko S. Widodo, untuk fokus pada pengembangan talenta digital yang akan mendukung Indonesia pada era Industri 4.0.
"Inilah satu-satunya cara kita dapat bertransformasi menjadi negara digital yang dapat memberikan dampak global," kata Sandiaga.
Baca juga: OJK ingatkan isu keamanan data saat tekfin adopsi komputasi awan
Baca juga: Pemanfaatan komputasi awan buka peluang peningkatan ekonomi
Baca juga: Kominfo: Pentingnya pilar-pilar untuk capai transformasi digital
Pewarta: Maria Cicilia
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2022
Tags: