Empat hal tentang Bandara Lombok dari Presiden
Kedatangan Presiden Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono (tengan) didampingi bu Negara Ani Yudhoyono (kanan) dan Gubernur NTB, M Zainul Majdi (kiri) saat tiba di Bandara Internasional Lombok (BIL) di Praya, Lombok Tengah, NTB, Rabu (19/10). Presiden Susilo Bambang Yudhoyono berkunjung ke Lombok, NTB tanggal 19-21 Oktober 2011 guna meresmikan Bandara Internasional Lombok (BIL) yang sudah mulai dioperasikan sejak 1 Oktober lalu selain itu juga akan memimpin "Ground breaking" pembangunan kawasan pariwisata nasional Mandalika Resort serta melakukan pertemuan khusus dengan Perdana Menteri Malaysia Najib Razak. (FOTO ANTARA/Ahmad Subaidi)
"Alasan pertama, saat ini secara nasional jasa atau bisnis angkutan udara meningkat," kata Presiden saat meresmikan Bandara Internasional Lombok di Nusa Tenggara Barat, Kamis.
Ia merujuk kenaikan pengguna angkutan udara pada arus mudik tahun ini yang diikuti penurunan pengguna kereta api.
Alasan kedua, kata Presiden, bandara internasional yang memadai akan mendorong pariwisata NTB karena meningkatkan kelancaran arus masuk dan keluar penumpang.
"Saya juga mendengar, ada keinginan masyarakat agar bandara ini bisa menjadi embarkasi haji," katanya.
Kepala Negara mengatakan bahwa hal itu dapat dipenuhi jika bandara internasional Lombok memenuhi persyaratan yang telah ada.
Alasan keempat, kata Presiden, Bandara Internasional Lombok membantu pemerintah dalam mendorong konektivitas di seluruh Indonesia.
Presiden menggarisbawahi keperluan untuk memastikan pembebasan tanah tidak merugikan warga.
"Saya memberikan instruksi agar pembebasan tanah dilakukan secara tertib dan masyarakat jangan dirugikan tapi saya juga minta dukungan masyarakat untuk pembangunan," ujarnya.(*)
G003/R007
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2011