Jakarta (ANTARA) - Anggota Kelompok Kerja (Pokja) Kandidat Calon Ketua Umum DPP Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Ardiyanto Bolomba mengatakan dua dari tiga calon ketua umum DPP KNPI telah menyerahkan formulir beserta berkas persyaratan pencalonan.

"Kami dari Tim Pokja Kandidat Calon Ketua Umum DPP KNPI Periode 2022-2025, di kesempatan yang baik ini ingin menjelaskan kepada teman-teman pemuda se-Indonesia bahwa pada malam hari ini telah ada dua dari tiga calon yang mengembalikan formulir calon ketua umum DPP KNPI beserta syarat-syaratnya," ujar Ardiyanto di Media Center DPP KNPI, Jakarta, Rabu.

Ia menyampaikan dua kandidat tersebut adalah Muhammad Ryano Panjaitan dan Devanda Aditya Putra.

Baca juga: KNPI gelar Silaturahim Nasional untuk penyatuan organisasi

Sementara itu, Ardiyanto mengatakan satu kandidat lainnya, yakni Lisman Hasibuan sampai malam ini belum menyerahkan kembali formulir dan berkas persyaratan untuk menjadi calon ketua umum KNPI.

Ia menyampaikan bahwa pokja akan segera melakukan verifikasi dua formulir dan berkas persyaratan yang telah diserahkan oleh dua kandidat tersebut.

Selanjutnya pada Kamis (7/4) sore, pokja akan mengumumkan secara resmi kandidat yang lolos menjadi calon ketua umum DPP KNPI.

Baca juga: Polda Metro kirim berkas kasus pengeroyokan ketua KNPI ke jaksa

"Besok, insyaallah jika tidak ada halangan, pada sore hari akan kami umumkan siapa saja yang lolos menjadi calon ketua umum DPP KNPI," kata Ardiyanto.

Ardiyanto menyampaikan bahwa pemilihan ketua umum DPP KNPI akan dibahas dalam Kongres XVI KNPI yang akan dilaksanakan pada tanggal 8 sampai 10 April 2022 di Hotel Sultan, Jakarta.

Kongres tersebut, ujar dia, akan mengusung tema "Satu Kongres Satu KNPI".

Baca juga: Polda Metro: Azis Samual masih bungkam terkait pengeroyokan Ketua KNPI

"Pembahasan dalam kongres ini adalah mengenai anggaran dasar dan anggaran rumah tangga (AD/ART), program kerja, dan yang paling substansial pemilihan ketua umum KNPI periode 2022-2025," ujar Ardiyanto.

Kongres XVI KNPI diharapkan menjadi media penyatuan KNPI.

"Kami berharap tidak ada lagi KNPI satu, KNPI dua, dan KNPI tiga. Yang ada hanya satu KNPI," ujar Ardiyanto.