Port of Spain (ANTARA News) - Mantan Wakil Presiden FIFA Jack Warner, berjanji siap menyerbu dengan mengungkap kecurangan yang terjadi saat pemilihan Sepp Blatter sebagai Presiden FIFA.
Warner yang merupakan Menteri Pekerjaan Umum dan Infrastruktur Trinidad dan Tobago, mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Komite Eksekutif FIFA dan sebagai Ketua Umum Federasi Sepakbola Amerika Tengah (CONCACAF) pada Juni, di tengah skandal penyuapan pemilihan Presiden FIFA, dan pengusiran terhadap anggota Wakil Presiden FIFA lainnya, Mohamed Bin Hammam.
Warner menduga, seperti termuat dalam suratnya pada Trinidad Guardian, bahwa Blatter menggunakan dirinya dan Bin Hammam untuk menawarkan semacam "hadiah" pada 1998 dan 2002.
"Kami diminta (oleh Blatter) pada perang salib di seluruh dunia untuk memohon dukungan pada dirinya, dan kemudian ia menang," ujar Warner.
Ia menambahkan, "Itulah untuk pertama kalinya saya bertemu dengan Wakil Ketua Komite Etik FIFA, Petrus Damaseb. Saat itu ia adalah Presiden Asosiasi Sepakbola Nambia."
"Saya akan mengatakan pada dunia, bahwa hadiah yang Bin Hammam berikan kepadanya, bukanlah penyuapan seperti yang ia tuduhkan saat ini," kata Warner.
Warner menyalahkan FIFA karena `kebocoran` video yang diambil ketika Bin Hammam melakukan kunjungan kontroversial dengan mendatangi pejabat Carribean Football Union (CFU).
Pada video tersebut, yang diunggah pekan lalu oleh surat kabar Inggris, The Daily Telegraph, di situs resminya, dapat terdengar kalau Warner mengatakan kepada delegasi CFU kalau ia tidak mendukung langkah Bin Hammam untuk memberikan uang pada pertemuan tersebut.
"Saya berkata kepadanya, `Jika kamu membawa uang tunai, saya tidak mau kamu memberikan uang tersebut pada siapapun, tapi jika kamu memberikannya, kamu dapat memberikannya pada delegasi CFU dan CFU akan memberikannya pada anggota-anggotanya," kata Warner menurut laporan The Daily Telegraph.
"Saya tidak mau melakukan hal semacam itu untuk mengatur orang agar dia memilih sesuai dengan hadiah yang didapatkan, dan ia bisa menerima hal itu," kata Warner.
Perdana Menteri Trinidad dan Tobago, Kamla Persad-Bissessar memberi tanggapan pada Kamis (13/10) dengan meminta pengacara Anand Ramlogan untuk memeriksa video tersebut, dan memberi masukan apakah ada hal yang harus dikhawatirkan dari hal itu.
Warner sebelumnya pernah mengejutkan FIFA, ketika ia mendapat sanksi pada Mei, dan membalasnya dengan mengirim surat elektronik pada Sekretaris Jendral FIFA, Jerome Valcke, dengan menuduh kalau Qatar telah membeli Piala Dunia 2022 dan mengejek Bin Hammam yang sedang berkampanye untuk menjadi Presiden FIFA.
(ANT)
Blatter diserbu
18 Oktober 2011 13:43 WIB
Presiden FIFA Joseph Blatter (FOTO.ANTARA/AFP PHOTO / SAMUEL KUBANI)
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2011
Tags: