Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Indonesia bersama Badan Energi Internasional (IEA) kembali melanjutkan program kerja bersama hingga tahun 2023 sebagai upaya mengakselerasi pencapaian target emisi nol bersih dalam berbagai sektor energi. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arifin Tasrif telah menandatangani program kerja bersama tersebut dengan Direktur IEA Fatih Birol di Federal Foreign Office, Berlin, Jerman pada 29 Maret 2022.

"Dukungan IEA akan memperkuat kolaborasi kami dalam data dan statistik energi, keamanan energi, tanggap darurat dan kebijakan, peningkatan sektor tenaga, bioenergi, efisiensi energi, energi dan teknologi bersih, kerangka evaluasi kebijakan energi, dan kepemimpinan energi global," kata Arifin dalam keterangan yang dikutip di Jakarta, Selasa.

Seiring berlanjutnya kerja sama dengan IEA sebagai mitra strategis utama, lanjut Arifin, Kementerian ESDM berkomitmen untuk terus membangun kerja sama dalam memaksimalkan pencapaian emisi nol bersih.

Kolaborasi itu merupakan bentuk komitmen berkelanjutan untuk mencapai kesamaan pemerintah Indonesia dengan dunia untuk mempercepat pencapaian transisi energi dan target emisi nol bersih.


Sejak beberapa tahun terakhir, Kementerian ESDM telah bekerja sama erat dengan IEA sebagai mitra strategis.
"Program kerja bersama untuk 2022-2023 ini telah melalui proses yang panjang dan penuh pertimbangan. Indonesia dan IEA tengah mengembangkan peta jalan net zero emmision yang komprehensif yang akan membantu memandu transisi energi Indonesia selama beberapa tahun dan dekade mendatang," pungkas Menteri Arifin.

Baca juga: Menteri Arifin: Implementasi transisi energi mampu dorong ekonomi
Baca juga: Inggris tawarkan kerja sama transfer teknologi capai emisi nol bersih
Baca juga: Kementerian ESDM jadikan hidrogen sebagai kontributor transisi energi