Jakarta (ANTARA) - Sekretaris Jenderal Kementerian Sosial (Kemensos) Harry Hikmat menekankan akan menindak setiap manusia gerobak dan Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS) yang mencari sumbangan saat puasa di bulan Ramadhan hingga jelang Lebaran.


“Jadi kalau nanti seperti tren jelang Lebaran ada PPKS katakan lah tanda kutip yang gadungan, nanti kita laporkan, nanti kami akan lakukan threat penjangkauan, asesmen, kemudian kita pastikan bagaimana intervensi layanannya,” kata Harry dalam Konferensi Rakornas Pemenuhan Hak Penyandang Disabilitas yang diikuti di Jakarta, Selasa.


Harry menuturkan apabila ditemukan ada manusia gerobak atau PPKS yang tidak benar-benar membutuhkan sumbangan, Kemensos akan melakukan tindakan dengan mengembalikan mereka ke tempat asalnya.


Sebaliknya, apabila kelompok tersebut benar membutuhkan bantuan, pihaknya akan memberikan dukungan berupa pemberian ruang untuk tinggal di balai, diberikan pelatihan kuliner atau dagang atau pemberdayaan kemampuan hingga anak-anak yang dapat bersekolah di balai seperti yang ada di Pangudi Luhur, Bekasi.

Baca juga: Risma berikan bansos, fasilitasi dua "Manusia Gerobak" pulang kampung

Baca juga: Dinsos Palembang amankan gelandangan pengemis bermodus gerobak



“Jadi pola strateginya komprehensif, tak hanya pemulungnya. Ibu Risma selalu mengingatkan cek anaknya cek istrinya. Kalau ketemu anak yang di jalan cek anaknya dan ini penting di kementerian karena biasanya parsial. Ini tidak boleh lagi, harus bersinergi antar direktorat dan praktik di lapangan sudah sangat berbeda respon kasus kita,” ucap dia.


Menurut Harry, Kemensos bahkan telah menyiapkan sebuah rusun yang dibangun bersama Kementerian PUPR dan direncanakan akan rampung pada bulan Mei 2022 mendatang. Dengan rincian berlokasi di Pangudi Luhur dan di Bulak Kapal, Bekasi.


Dirinya menyebutkan di daerah Bambu Apus, Jakarta Timur rusun yang dibangun sudah 95 persen terselesaikan beserta dengan pengadaan furniture yang kurang lebih seharga Rp30 miliar. Rencananya, akan ada pula 16 rusun yang dibangun di daerah yang berbeda untuk PPKS.


“Itu di wisma dapat makan gratis, nanti akan didorong punya usaha terus diterima di rusun. Mereka harus mulai mandiri, mulai pakai uang sendiri, dilatih untuk hidup mandiri dan nanti disiapkan keluar rusun untuk hidup wajar di komunitas yang mereka pilih jadi polanya sudah sangat holistik,” kata Harry.


Dalam kesempatan itu dirinya juga mengatakan Kemensos wajib memberikan respon kepada setiap aduan dari masyarakat. Dirinya juga berterima kasih pada media karena telah membantu kasus menjadi terlaporkan.


“Masyarakat melihat dan sensitif terhadap kasus-kasus yang terjadi. Ibaratnya kita juga mendahului sebelum direportase oleh media. Tapi kemudian secara faktual, kita patut menyampaikan apresiasi kepada media karena mengungkap fakta di lapangan dari pengaduan seperti itu,” ujar dia.

Baca juga: Satpol PP Banjarmasin tertibkan puluhan pengemis bergerobak

Baca juga: DKI siapkan sanksi tegas bagi pihak yang memobilisasi pengemis