Pejabat: Bani Walid "dibebaskan"
17 Oktober 2011 07:50 WIB
Pejuang anti-Gaddafi menggelar perayaan saat juru runding Dewan Transisi Nasional (NTC) Libya bertemu dengan tetua suku Bani Walid di sebuah masjid dekat kota yang dikepung, untuk kembali membicarakan penyerahan secara damai salah satu benteng terakhir Muammar Gaddafi yang tersisa, Selasa (6/9).(FOTO ANTARA/REUTERS/Youssef Boudlal/ox/11.)
Tripoli (ANTARA News) - Seorang pejabat di Dewan Peralihan Nasional (NTC), yang kini menguasai Libya, Ahad (16/10), mengatakan Bani Walid, satu dari sisa dua kubu pemimpin terguling Muamar Gaddafi, telah "dibebaskan".
Mahmoud Tawfiq, juru bicara front selatan di Bani Walid, sekitar 180 kilometer di sebelah tenggara ibu kota negeri tersebut, Tripoli, mengatakan kepada Xinhua para petempur NTC berencana "saling merapat" pada Senin, setelah memasuki kota tersebut dari tiga arah.
Keterangan itu diiringi oleh laporan sebelumnya oleh media setempat bahwa NTC telah mampu mengibarkan bendera tiga-warna di Bani Walid, yang telah menjadi tantangan bagi dilancarkannya serangan karena letaknya yang sulit didatangi.
Pengumuman resmi --mengenai pembebasan itu-- mungkin dikeluarkan pada Senin, kata Tawfiq kepada Xinhua, yang dipantau ANTARA di Jakarta, Senin.
Para petempur itu kemudian berencana melakukan pencarian untuk menemukan sisa kantung pengikut setia Gaddafi yang telah memerangi tentara NTC di kota kecil oasis tersebut selama berpekan-pekan.
Tawfiq mengatakan para petempur front selatan, yang bekerja sama dengan petempur dari kota kecil lain seperti Gharyan, mampu memasuki pusat kota tersebut dan akan bertemu dengan satuan dari timur dan barat.
Ia menambahkan rumah sakit lapangan di dekat Bani Walid telah menerima banyak warga sipil yang pada Sabtu melarikan diri dari kota kecil yang menjadi ajang pertempuran itu, tempat kondisi kemanusiaan telah mengerikan akibat kekurangan akut air, makanan, bahan bakar dan listrik.
Informasi tentang "pembebasan" Bani Walid tersebut tak bisa diabsahkan secara independen pada saat ini. Tapi Salah Matouk --komandan lapangan di Bani Walid-- juga mengakui kekuasaan NTC atas kota kecil itu, tempat sejumlah prajurit pro-Gaddafi dan tentara bayaran telah ditangkap.
Matouk mengatakan kepada stasiun lokal, Liberal, pertempuran di Bani Walid telah selesai dan sepenuhnya menguntungkan petempur NTC, yang sekarang menunggu dimulainya operasi Senin pagi waktu setempat.
Pada Sabtu, satu sumber NTC mengatakan pemerintah telah mengepung pengikut setia Gaddafi di Bani Walid. Mereka telah kekurangan amunisi dan pasokan.
NTC mampu membebaskan sebagian besar kota tersebut, kata Mahmoud Bouras, anggita Komite Media dewan lokal Bani Walid, sebagaimana dikutip oleh media setempat.
Para petempur itu telah "membebaskan" satu rumah sakit dan satu wilayah industri di Bani Walid, sementara mereka juga telah membuat kemajuan di satu daerah pasar dengan pengecualian beberapa lokasi yang ditempati penembak gelap, kata Boras.
Ia menyatakan sudah tiba waktunya untuk berunding dengan sisa anak buah Gaddafi yang berada di Bani Walid, dan menekankan "pembebasan" kota itu tak bisa dielakkan. (C003/A011)
Mahmoud Tawfiq, juru bicara front selatan di Bani Walid, sekitar 180 kilometer di sebelah tenggara ibu kota negeri tersebut, Tripoli, mengatakan kepada Xinhua para petempur NTC berencana "saling merapat" pada Senin, setelah memasuki kota tersebut dari tiga arah.
Keterangan itu diiringi oleh laporan sebelumnya oleh media setempat bahwa NTC telah mampu mengibarkan bendera tiga-warna di Bani Walid, yang telah menjadi tantangan bagi dilancarkannya serangan karena letaknya yang sulit didatangi.
Pengumuman resmi --mengenai pembebasan itu-- mungkin dikeluarkan pada Senin, kata Tawfiq kepada Xinhua, yang dipantau ANTARA di Jakarta, Senin.
Para petempur itu kemudian berencana melakukan pencarian untuk menemukan sisa kantung pengikut setia Gaddafi yang telah memerangi tentara NTC di kota kecil oasis tersebut selama berpekan-pekan.
Tawfiq mengatakan para petempur front selatan, yang bekerja sama dengan petempur dari kota kecil lain seperti Gharyan, mampu memasuki pusat kota tersebut dan akan bertemu dengan satuan dari timur dan barat.
Ia menambahkan rumah sakit lapangan di dekat Bani Walid telah menerima banyak warga sipil yang pada Sabtu melarikan diri dari kota kecil yang menjadi ajang pertempuran itu, tempat kondisi kemanusiaan telah mengerikan akibat kekurangan akut air, makanan, bahan bakar dan listrik.
Informasi tentang "pembebasan" Bani Walid tersebut tak bisa diabsahkan secara independen pada saat ini. Tapi Salah Matouk --komandan lapangan di Bani Walid-- juga mengakui kekuasaan NTC atas kota kecil itu, tempat sejumlah prajurit pro-Gaddafi dan tentara bayaran telah ditangkap.
Matouk mengatakan kepada stasiun lokal, Liberal, pertempuran di Bani Walid telah selesai dan sepenuhnya menguntungkan petempur NTC, yang sekarang menunggu dimulainya operasi Senin pagi waktu setempat.
Pada Sabtu, satu sumber NTC mengatakan pemerintah telah mengepung pengikut setia Gaddafi di Bani Walid. Mereka telah kekurangan amunisi dan pasokan.
NTC mampu membebaskan sebagian besar kota tersebut, kata Mahmoud Bouras, anggita Komite Media dewan lokal Bani Walid, sebagaimana dikutip oleh media setempat.
Para petempur itu telah "membebaskan" satu rumah sakit dan satu wilayah industri di Bani Walid, sementara mereka juga telah membuat kemajuan di satu daerah pasar dengan pengecualian beberapa lokasi yang ditempati penembak gelap, kata Boras.
Ia menyatakan sudah tiba waktunya untuk berunding dengan sisa anak buah Gaddafi yang berada di Bani Walid, dan menekankan "pembebasan" kota itu tak bisa dielakkan. (C003/A011)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011
Tags: