Mix Martial Art
Adrian Mattheis bertekad tembus lima besar divisi strawweight ONE
4 April 2022 23:06 WIB
Petarung Stefer Rahardian (kiri) melakukan kuncian pada petarung Adrian Mattheis (kanan) saat laga ONE Championship-Dawn of Valor kelas catchweight di Istora Senayan, Jakarta, Jumat (25/10/2019). ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/aww. (ANTARA FOTO/M RISYAL HIDAYAT)
Jakarta (ANTARA) - Petarung Indonesia Adrian Mattheis bertekad menembus peringkat lima besar divisi strawweight ONE Championship setelah sebelumnya sukses mengalahkan mantan juara dunia ONE, Alex Silva lewat technical knockout (TKO) pada laga ONE: LIGHTS OUT di Singapura, 11 Maret lalu.
Atas kemenangan tersebut, berdasarkan data dari ONE Championship, Senin, Adrian Mattheis sukses mendepak Alex Silva dari posisi lima besar, namun hasil tersebut belum mampu membawa "Papua Badboy" itu ke posisi tersebut.
Saat ini, peringkat kelima ditempati oleh Jeremy Miado yang keluar sebagai pemenang dalam duel derbi Filipina melawan Lito Adiwang di ONE X akhir Maret lalu. Namun, posisinya juga masih rawan tergusur karena ada beberapa penantang lain yang siap merangsek kapan pun kesempatan datang.
Baca juga: Regian Eersel bakal pertahankan gelar ONE dengan hadapi Sadikovic
Di ONE X ada laga antara Senzo Ikeda melawan Ryuto Sawada. Sebelumnya, Ikeda juga menang melawan Elipitua Siregar pada Januari lalu.
Dengan modal dua kemenangan beruntun tahun ini, peluang Ikeda untuk menembus lima besar jadi cukup terbuka.
Mengetahui hal tersebut, maka tidak mustahil jika Adrian Mattheis harus bersaing dengan mereka demi berebut tempat di peringkat atas.
Saat ditanya siapa lawan yang ingin dihadapi berikutnya, pria yang besar di Sorong, Papua Barat, itu tak segan apabila harus menghadapi keduanya sekaligus.
"Saya ingin lawan dua-duanya. Satu malam lawan dua sudah. Mau siapa saja saya ladeni," kata Adrian Mattheis dalam keterangan resminya.
Baca juga: Empat momen spesial pada ajang satu dekade ONE Championship
Menghadapi lawan dalam satu malam memang bukan perkara asing bagi petarung 28 tahun tersebut.
Saat awal kariernya di ONE, ia sempat mengalahkan dua lawan sekaligus yang semuanya berakhir di ronde pertama untuk menjadi juara Turnamen Jakarta Strawweight pada 2016 lalu.
Terkait Miado, Adrian mengaku telah mempelajari gaya bertarung sang lawan – yang juga sama-sama dikenal sebagai pencetak KO. Dalam tiga laga terakhirnya, Miado selalu mengalahkan lawan lewat knockout.
"Kalau saya lihat Miado termasuk orang yang tenang, ya. Kalau Lito Adiwang kan memang punya kecepatan pukulan dan sangat eksplosif, tapi ternyata bisa menang Jeremy Miado," ujar Adrian.
Sedangkan untuk gaya menyerang Ikeda, yang sempat menorehkan rekor tak terkalahkan dalam laga tinju di Jepang sebelum terjun ke MMA, Adrian pun mengaku tak gentar.
“Saya ingin ketemu lawan Ikeda," sebut Adrian. “Saya justru tertarik, soalnya dia mengalahkan (petarung) Indonesia juga, kan. Nanti mungkin Adrian satu hari bisa lawan mereka berdua," pungkas Adrian.
Baca juga: Angela Lee pertahankan gelar di momen satu dekade ONE Championship
Atas kemenangan tersebut, berdasarkan data dari ONE Championship, Senin, Adrian Mattheis sukses mendepak Alex Silva dari posisi lima besar, namun hasil tersebut belum mampu membawa "Papua Badboy" itu ke posisi tersebut.
Saat ini, peringkat kelima ditempati oleh Jeremy Miado yang keluar sebagai pemenang dalam duel derbi Filipina melawan Lito Adiwang di ONE X akhir Maret lalu. Namun, posisinya juga masih rawan tergusur karena ada beberapa penantang lain yang siap merangsek kapan pun kesempatan datang.
Baca juga: Regian Eersel bakal pertahankan gelar ONE dengan hadapi Sadikovic
Di ONE X ada laga antara Senzo Ikeda melawan Ryuto Sawada. Sebelumnya, Ikeda juga menang melawan Elipitua Siregar pada Januari lalu.
Dengan modal dua kemenangan beruntun tahun ini, peluang Ikeda untuk menembus lima besar jadi cukup terbuka.
Mengetahui hal tersebut, maka tidak mustahil jika Adrian Mattheis harus bersaing dengan mereka demi berebut tempat di peringkat atas.
Saat ditanya siapa lawan yang ingin dihadapi berikutnya, pria yang besar di Sorong, Papua Barat, itu tak segan apabila harus menghadapi keduanya sekaligus.
"Saya ingin lawan dua-duanya. Satu malam lawan dua sudah. Mau siapa saja saya ladeni," kata Adrian Mattheis dalam keterangan resminya.
Baca juga: Empat momen spesial pada ajang satu dekade ONE Championship
Menghadapi lawan dalam satu malam memang bukan perkara asing bagi petarung 28 tahun tersebut.
Saat awal kariernya di ONE, ia sempat mengalahkan dua lawan sekaligus yang semuanya berakhir di ronde pertama untuk menjadi juara Turnamen Jakarta Strawweight pada 2016 lalu.
Terkait Miado, Adrian mengaku telah mempelajari gaya bertarung sang lawan – yang juga sama-sama dikenal sebagai pencetak KO. Dalam tiga laga terakhirnya, Miado selalu mengalahkan lawan lewat knockout.
"Kalau saya lihat Miado termasuk orang yang tenang, ya. Kalau Lito Adiwang kan memang punya kecepatan pukulan dan sangat eksplosif, tapi ternyata bisa menang Jeremy Miado," ujar Adrian.
Sedangkan untuk gaya menyerang Ikeda, yang sempat menorehkan rekor tak terkalahkan dalam laga tinju di Jepang sebelum terjun ke MMA, Adrian pun mengaku tak gentar.
“Saya ingin ketemu lawan Ikeda," sebut Adrian. “Saya justru tertarik, soalnya dia mengalahkan (petarung) Indonesia juga, kan. Nanti mungkin Adrian satu hari bisa lawan mereka berdua," pungkas Adrian.
Baca juga: Angela Lee pertahankan gelar di momen satu dekade ONE Championship
Pewarta: Bayu Kuncahyo
Editor: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Copyright © ANTARA 2022
Tags: