Kalsel ekspor daun gelinggang ke Osaka dan Tokyo
4 April 2022 21:29 WIB
Sejumlah karyawan PT. Sarikaya Sega Utama Banjarbaru, melakukan sortir Daun Gelinggang untuk keperluan Ekspor. (Antaranews Kalsel/Latif Thohir)
Banjarmasin (ANTARA) - Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Karantina Pertanian Banjarmasin kembali memfasilitasi ekspor 12 ton daun gelinggang atau senna senilai lebih dari Rp0,880 miliar milik PT Sarikaya Sega Utama dengan tujuan Osaka dan Tokyo, Jepang.
"Sebagai fasilitator ekspor produk pertanian, kita pastikan daun gelinggang yang diekspor ini terjamin kesehatan dan kualitasnya serta terbebas dari serangga hidup, sesuai dengan persyaratan negara tujuan," kata Kepala Karantina Pertanian Banjarmasin Nur Hartanto melalui keterangan tertulisnya, Senin.
Dikatakannya, Kalimantan Selatan (Kalsel) menjadi pelopor dan masih menjadi satu-satunya wilayah di Indonesia yang mengekspor daun gelinggang dengan nilai ekonomi mencapai miliaran rupiah.
"Saat ini baru Kalimantan Selatan yang mengekspor daun gelinggang dan menjadi salah satu penyumbang devisa bagi negara. Pada 2021 lalu kita berhasil mengekspor daun gelinggang sebanyak 222,6 ton dengan nilai ekspor mencapai Rp15,7 miliar," ungkap Nur Hartanto.
Baca juga: Pemprov Kalsel dukung teh daun kelor menjadi komoditas ekspor
Menurut dia, mengacu data sistem otomasi perkarantinaan IQFAST, hingga akhir Maret tahun 2022, Karantina Pertanian Banjarmasin telah menyertifikasi ekspor daun gelinggang sebanyak 45 ton dengan nilai ekspor lebih dari Rp2,5 miliar.
Secara terpisah Kepala Badan Karantina Pertanian Bambang menuturkan berdasarkan data IQFAST tahun 2021 secara nasional ekspor daun gelinggang meningkat 3,2 persen dibanding tahun 2020.
Bambang sangat mendukung munculnya ragam komoditas ekspor baru menjadi komoditas unggulan.
“Daun gelinggang atau senna ini menjadi komoditas unggulan ekspor yang semakin diminati pasar global khususnya benua Asia, Amerika hingga Eropa,” tambahnya.
Sebagai informasi, daun gelinggang merupakan salah satu jenis tanaman yang sering dimanfaatkan oleh penduduk lokal untuk bahan pengobatan tradisional dan bahan kosmetik seperti bedak dan sabun.
Baca juga: Sekda Kalsel lepas ekspor porang asal Balangan ke Jepang
"Sebagai fasilitator ekspor produk pertanian, kita pastikan daun gelinggang yang diekspor ini terjamin kesehatan dan kualitasnya serta terbebas dari serangga hidup, sesuai dengan persyaratan negara tujuan," kata Kepala Karantina Pertanian Banjarmasin Nur Hartanto melalui keterangan tertulisnya, Senin.
Dikatakannya, Kalimantan Selatan (Kalsel) menjadi pelopor dan masih menjadi satu-satunya wilayah di Indonesia yang mengekspor daun gelinggang dengan nilai ekonomi mencapai miliaran rupiah.
"Saat ini baru Kalimantan Selatan yang mengekspor daun gelinggang dan menjadi salah satu penyumbang devisa bagi negara. Pada 2021 lalu kita berhasil mengekspor daun gelinggang sebanyak 222,6 ton dengan nilai ekspor mencapai Rp15,7 miliar," ungkap Nur Hartanto.
Baca juga: Pemprov Kalsel dukung teh daun kelor menjadi komoditas ekspor
Menurut dia, mengacu data sistem otomasi perkarantinaan IQFAST, hingga akhir Maret tahun 2022, Karantina Pertanian Banjarmasin telah menyertifikasi ekspor daun gelinggang sebanyak 45 ton dengan nilai ekspor lebih dari Rp2,5 miliar.
Secara terpisah Kepala Badan Karantina Pertanian Bambang menuturkan berdasarkan data IQFAST tahun 2021 secara nasional ekspor daun gelinggang meningkat 3,2 persen dibanding tahun 2020.
Bambang sangat mendukung munculnya ragam komoditas ekspor baru menjadi komoditas unggulan.
“Daun gelinggang atau senna ini menjadi komoditas unggulan ekspor yang semakin diminati pasar global khususnya benua Asia, Amerika hingga Eropa,” tambahnya.
Sebagai informasi, daun gelinggang merupakan salah satu jenis tanaman yang sering dimanfaatkan oleh penduduk lokal untuk bahan pengobatan tradisional dan bahan kosmetik seperti bedak dan sabun.
Baca juga: Sekda Kalsel lepas ekspor porang asal Balangan ke Jepang
Pewarta: Imam Hanafi/latif thohir
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2022
Tags: