"Harus ditangani segera. Hari ini mereka harus mengantarkan bantuan untuk mengatasi persoalan yang dialami warga yang terkena bencana," kata Bupati Edi di Labuan Bajo, Senin.
Pendistribusian bantuan harus dilakukan karena bencana di Kampung Wae Munting di Kecamatan Sano Nggoang itu telah ditetapkan dalam keadaan bahaya/bencana dan menjadi bencana daerah.
Penetapan status itu didasarkan pada dampak yang dialami oleh para korban, yakni dampak psikologis, kerugian harta benda masyarakat, kerusakan prasarana dan sarana umum, serta gangguan terhadap fungsi pelayanan umum.
Oleh karena itu perlu dilakukan penanganan tanggap darurat guna mengurangi dampak yang lebih besar. Segala bantuan yang ditujukan untuk daerah bencana itu pun harus segera tersalurkan.
Baca juga: Gerak cepat Kemensos bantu korban tanah bergerak di Manggarai Barat
Baca juga: BPBD DKI ingatkan 10 kecamatan rawan tanah bergerak
Edi menegaskan pemerintah akan bertanggung jawab terhadap peristiwa bencana tanah bergerak yang mengancam kehidupan 411 jiwa di sana.
Dia pun dengan keras mengingatkan agar tidak ada pejabat yang lalai mengurus bencana. Jika ditemukan pejabat daerah yang tidak serius menangani situasi bencana, pemerintah daerah akan memberi peringatan, baik peringatan tertulis maupun pemberhentian jabatan.
"Ini tugas pemerintah. Rakyat yang menderita karena bencana itu jangan dibiarkan terlantar. Pemerintah harus sigap," kata Edi menegaskan.
Pergerakan tanah telah terjadi di dua kampung dalam wilayah Desa Induk Nampar Macing, yakni Kampung Wae Munting dan Kampung Dange. Jumlah keluarga terdampak dalam bencana itu sebanyak 11 KK yang terbagi menjadi 9 KK di Kampung Wae Munting dan 2 KK di Kampung Dange. Namun, melihat potensi kerusakan yang terjadi, fenomena ini mengancam 62 KK dan 225 jiwa di Kampung Wae Munting, serta 52 KK dan 186 jiwa di Kampung Dange.
Baca juga: BPBD Trenggalek imbau warga waspada tanah bergerak pemicu longsor
Edi menegaskan pemerintah akan bertanggung jawab terhadap peristiwa bencana tanah bergerak yang mengancam kehidupan 411 jiwa di sana.
Dia pun dengan keras mengingatkan agar tidak ada pejabat yang lalai mengurus bencana. Jika ditemukan pejabat daerah yang tidak serius menangani situasi bencana, pemerintah daerah akan memberi peringatan, baik peringatan tertulis maupun pemberhentian jabatan.
"Ini tugas pemerintah. Rakyat yang menderita karena bencana itu jangan dibiarkan terlantar. Pemerintah harus sigap," kata Edi menegaskan.
Pergerakan tanah telah terjadi di dua kampung dalam wilayah Desa Induk Nampar Macing, yakni Kampung Wae Munting dan Kampung Dange. Jumlah keluarga terdampak dalam bencana itu sebanyak 11 KK yang terbagi menjadi 9 KK di Kampung Wae Munting dan 2 KK di Kampung Dange. Namun, melihat potensi kerusakan yang terjadi, fenomena ini mengancam 62 KK dan 225 jiwa di Kampung Wae Munting, serta 52 KK dan 186 jiwa di Kampung Dange.
Baca juga: BPBD Trenggalek imbau warga waspada tanah bergerak pemicu longsor
Baca juga: Tujuh rumah roboh karena tanah bergerak di Lebak
Bantuan yang telah tersedia merupakan bantuan dari Kementerian Sosial (Kemensos) berupa matras, selimut, family kit, lauk pauk, pembalut wanita, dan popok bayi.
Tak hanya itu, Kemensos juga menyediakan beras, baik beras reguler maupun cadangan beras pemerintah. Kemensos pun menyiapkan sejumlah tenda yang sewaktu-waktu dibutuhkan dalam keadaan darurat dan proses evakuasi. Tenda yang tersedia antara lain tenda keluarga dengan kapasitas 10 orang, tenda serba guna (tenda posko) dengan kapasitas lebih besar yang bisa difungsikan sebagai posko atau dapur umum, serta tenda gulung.
Untuk pendistribusian bantuan, Kemensos berkoordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat melalui Dinas Sosial Manggarai Barat. Bantuan akan disalurkan sesuai hasil asesmen kebutuhan warga yang dilakukan Kemensos agar penyaluran bantuan tepat sasaran.
Baca juga: BPBD Banjarnegara ingatkan warga waspada tanah bergerak saat hujan
Baca juga: Belasan rumah terdampak tanah longsor di TorajaBantuan yang telah tersedia merupakan bantuan dari Kementerian Sosial (Kemensos) berupa matras, selimut, family kit, lauk pauk, pembalut wanita, dan popok bayi.
Tak hanya itu, Kemensos juga menyediakan beras, baik beras reguler maupun cadangan beras pemerintah. Kemensos pun menyiapkan sejumlah tenda yang sewaktu-waktu dibutuhkan dalam keadaan darurat dan proses evakuasi. Tenda yang tersedia antara lain tenda keluarga dengan kapasitas 10 orang, tenda serba guna (tenda posko) dengan kapasitas lebih besar yang bisa difungsikan sebagai posko atau dapur umum, serta tenda gulung.
Untuk pendistribusian bantuan, Kemensos berkoordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat melalui Dinas Sosial Manggarai Barat. Bantuan akan disalurkan sesuai hasil asesmen kebutuhan warga yang dilakukan Kemensos agar penyaluran bantuan tepat sasaran.
Baca juga: BPBD Banjarnegara ingatkan warga waspada tanah bergerak saat hujan
Baca juga: BIG tetapkan 10 wilayah di Bogor berpotensi tinggi tanah bergerak