"Terutama edukasi kepada masyarakat sebagai langkah preventif peredaran uang palsu di Indonesia," kata Kepala Departemen Pengelolaan Uang BI Marlison Hakim dalam taklimat media di Jakarta, Senin.
Selain itu pencegahan peredaran uang palsu juga dilakukan dengan meningkatkan kualitas uang rupiah agar tak mudah dipalsukan. Kerja sama dengan berbagai instansi terkait seperti kepolisian, Badan Intelijen Nasional (BIN), dan lain-lain pun turut diperlukan.
Secara statistik ia mengungkapkan peredaran uang palsu di Tanah Air kian menurun dari tahun ke tahun, seiring dengan kesadaran masyarakat akan keaslian uang rupiah.
Baca juga: BI ingatkan masyarakat waspada peredaran uang palsu
"Dengan demikian trennya terus menurun karena upaya preventif dari kami maupun bekerja sama dengan pihak terkait," tegasnya.
Dalam menukarkan uang pecahan saat momen Ramadhan dan Idul Fitri tahun ini, dirinya pun menganjurkan masyarakat untuk menukarkan uang tunai di kantor bank maupun mobil kas keliling BI atau perbankan, guna menghindari didapatkannya uang palsu.
Pada tahun ini bank sentral menyediakan uang tunai sebanyak Rp175,26 triliun untuk memenuhi kebutuhan menjelang Idul Fitri dan tempat penukaran akan tersebar di 5.013 kantor bank, serta akan terdapat pula mobil kas keliling BI dan milik perbankan.
Baca juga: BI: Temuan uang palsu turun, seiring naiknya transaksi digitalisasi