Makassar (ANTARA News) - Sejumlah biro perjalanan di Sulawesi Selatan khawatir tiket penerbangan tujuan Makassar-Surabaya melonjak akibat Merpati menghentikan sementara beberapa rute penerbangan, khususnya di Bandara Sultan Hasanuddin dan Juanda.

Sekertaris Asosiasi Biro Perjalanan Wisata (Asita) DPD Sulsel, NG Sebastian saat dikonfirmasi di Makassar, Sabtu, menyatakan khawatir kasus perselisihan Pertamina dan Merpati Airlines ini akan berdampak pada lonjakan harga penjualan tiket pesawat akibat ketersediaan "seat" penumpang semakin terbatas.

"Meskipun kami belum menerima laporan, bisa saja kasus ini akan berdampak pada penumpang. Karena beberapa kursi penumpang berkurang yang secara alami akan terjadi lonjakan ke maskapai lainnya," ucapnya.

Dia mengaku, kasus penghentian rute penerbangan ini akan mempengaruhi daya beli penumpang karena lonjakan permintaan yang cukup tinggi menjelang libur akhir pekan.

"Apalagi penumpang yang ingin ke Jogja atau daerah-daerah lainnya biasanya melalui rute Makassar - Surabaya. Kasus penghentian sementara rute penerbangan ini jelas akan merugikan penumpang, karena kita belajar dari kasus Adam Air dan beberapa kasus-kasus sebelumnya," ujarnya.

General Manager Fuel Retail Marketing Region VII Pertamina, Adi Nugroho yang dihubungi terpisah mengaku, telah menutup sementara pasokan BBM jenis avtur khusus maskapai penerbangan Merpati di Makassar.

"Memang pagi tadi kami menutup sementara pasokan avtur mereka, tetapi sore ini sekitar jam 15.00 sore sudah kami buka kembali," ucapnya.

Sementara itu, District Manager PT. Merpati Airlines Makassar, Ali Ridho saat dikonfirmasi belum bisa memberikan keterangan sekaitan penutupan sementara rute penerbangan Merpati di bandara internasional Sultan Hasanuddin, Makassar.

Mulai 15 Oktober 2011, Merpati menghentikan sementara beberapa rute penerbangan secara terbatas karena Pertamina menghentikan pasokan avtur mulai dini hari tadi pukul 00.00 WIB. (HK/F003)