Padang (ANTARA) - Dua tahun berlalu sejak 2020 sektor pariwisata di Sumatera Barat benar-benar terpuruk akibat dampak pandemi COVID-19.
Jika pada awal 2020 masih ada kunjungan wisatawan mancanegara sebanyak 10.874 orang sebelum pandemi merebak, setelah itu hingga saat ini Sumbar mengalami nol kunjungan wisatawan asing.
Padahal sebelum pandemi setiap tahun tak kurang dari 50 ribu wisatawan asing yang berkunjung ke Sumatera Barat didominasi oleh wisatawan dari Malaysia.
Tidak hanya itu kunjungan wisatawan domestik ke Sumatera Barat yang pada 2020 tercatat mencapai 8.041.868 orang dan anjlok hingga 50 persen menjadi hanya 4.806.599 orang pada 2021 mengacu kepada data yang dikeluarkan Dinas Pariwisata.
Sepinya kunjungan pariwisata membuat sejumlah pemangku kepentingan terkait benar-benar merasakan dampaknya mulai dari perhotelan, pengelola restoran, biro perjalanan wisata hingga pelaku UKM yang ada di sekitar objek wisata.
Sebagai upaya membangkitkan kembali sektor pariwisata Sumatera Barat pemerintah setempat telah mendeklarasikan tahun kunjungan pariwisata 2023 bertajuk Visit Beautiful West Sumatra pada akhir 2022.
Pencanangan dicetuskan langsung oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno.
Menurut Sandiaga usai pandemi terjadi pergeseran trend berwisata masyarakat dan untuk memulihkan kembali dunia pariwisata perlu melihat tren terbaru orang berwisata pasca pandemi.
Ia melihat salah satu yang bisa dioptimalkan dalam meningkatkan kunjungan wisatawan adalah penggunaan platform digital untuk menjangkau target pasar yang lebih tinggi.
Saat ini tren masyarakat dalam berwisata lebih memilih daerah wisata yang ramah lingkungan, aman, sehat dan jauh dari keramaian serta mengusung kearifan lokal.
"Wisatawan juga menyukai aktivitas di alam terbuka dan melihat kesiapan destinasi dalam penerapan protokol kesehatan," ujarnya.
Sementara Gubernur Sumbar Mahyeldi menyampaikan pengembangan sektor pariwisata merupakan salah satu program prioritas Pemprov Sumbar.
"Hal ini mengingat Sumbar punya potensi pariwisata yang besar mulai dari alam, budaya dan ekonomi kreatif," kata dia.
Oleh sebab itu pencanangan tahun pariwisata 2023 menjadi komitmen pemerintah provinsi untuk mewujudkan strategi pengembangan pariwisata yang lebih terintegrasi.
Potensi Luar Biasa
Sumatera Barat memiliki potensi pariwisata yang cukup menjanjikan karena memiliki paket lengkap mulai dari keindahan alam, atraksi budaya hingga kuliner.
Tak kurang dari delapan pengakuan dan penghargaan yang diperoleh Sumatera Barat terkait dengan sektor pariwisata.
Pada 2012 Nagari Pariangan yang berada di Kabupaten Tanah Datar dinobatkan sebagai desa terindah di dunia oleh Majalah Travel Budget.
Berikutnya ombak Mentawai dinobatkan sebagai salah satu ombak terbaik di dunia untuk berselancar oleh Surfer Magazine pada 2013.
Pada 2016 Sumatera Barat menyabet penghargaan destinasi kuliner halal terbaik dan destinasi wisata halal terbaik dari World Halal Tourism Abu Dhabi.
Tak hanya itu pada 2017 rendang dinobatkan sebagai makanan terenak di dunia versi CNN.
Sumatera Barat juga memiliki 11 situs geopark dan tiga di antaranya berstatus geopark nasional pada 2018.
Sumbar juga merupakan provinsi dengan desa wisata terbanyak dan empat di antaranya masuk dalam 30 besar Anugerah Desa Wisata Indonesia yang digelar Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif pada 2021.
Dari sisi wisata religi, Masjid Raya Sumatera Barat yang berlokasi di Kota Padang juga telah dinobatkan sebagai salah satu masjid dengan arsitektur terbaik di dunia dari Abdullatif Al Fozan Award
Berikutnya warisan tambang batu bara Ombilin di Sawahlunto juga telah dinobatkan sebagai warisan dunia UNESCO bidang heritage
Sinergi dan Kolaborasi
Berdasarkan data yang dihimpun dari BI Sumatera Barat perekonomian daerah itu cenderung tumbuh melambat setiap tahun karena turunnya kinerja lapangan usaha utama daerah yaitu sektor pertanian dan industri.
Untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi, Sumatera Barat perlu mengembangkan sumber pertumbuhan ekonomi baru sebagai lokomotif perekonomian ke depan
Melihat kecenderungan tersebut Kepala BI perwakilan Sumbar Wahyu Purnama menilai pariwisata dapat menjadi lokomotif baru perekonomian karena memiliki efek ganda yang luas.
Secara kasat mata kedatangan wisatawan memiliki dampak luar biasa dalam menggerakkan begitu banyak kegiatan sektor lain, seperti perhotelan dan restoran, transportasi, produk kerajinan dan industri olahan makan/minum, dan jasa.
Akan tetapi terdapat beberapa hal yang perlu dioptimalkan untuk dapat mendorong kunjungan wisatawan ke Sumbar mulai dari mengintegrasikan wisata alam, budaya, dan kuliner.
Kemudian mengoptimalkan moda transportasi menuju destinasi wisata meningkatkan fasilitas publik di objek wisata terutama sanitasi dan lahan parkir.
Sementara Dinas Pariwisata Sumatera Barat telah menyiapkan sejumlah langkah menyongsong tahun kunjungan wisata 2023.
Kepala Dinas Pariwisata Sumbar Luhur Budianda menyampaikan pihaknya mengagendakan satu kabupaten dan kota membuat satu kegiatan wisata yang mencerminkan daerah masing-masing.
Kemudian pihaknya tengah merancang publikasi dan komunikasi dalam rangka menjual destinasi wisata Sumbar.
Tak lupa pihaknya juga bekerja sama dengan sektor swasta seperti Traveloka, tiket.com dan lainnya.
Sejalan dengan itu Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) Sumbar juga telah membagi daerah di Sumbar sesuai dengan kekhasan masing-masing.
Untuk wilayah I meliputi Padang, Pariaman Kabupaten Pesisir Selatan, Padang Pariaman dengan segmen wisata petualangan dan baharu.
Wilayah II Kota Bukittinggi, Payakumbuh, Kabupaten Agam, Limapuluh Kota, Pasaman, Pasaman Barat dengan segmen wisata geotourism atau wisata minat khusus bentangan alam.
Kemudian wilayah III Kabupaten Tanah datar, Kota Padang Panjang, Solok, Kabupaten Solok dan Solok Selatan sebagai wisata budaya Ranah Minang
Wilayah IV Kota Sawahlunto, Kabupaten Sijunjung dan Kabupaten Dharmasraya sebagai destinasi wisata tambang.
Terakhir wilayah V Kabupaten Kepulauan Mentawai sebagai wisata pantai dan petualangan.
Kepala BPPD Sumbar Sari Lenggogeni memaparkan segmen pasar yang akan digarap untuk menyongsong tahun kunjungan wisata Sumbar 2023 mulai dari bisnis meliputi MICE atau Pertemuan, Insentif, Konvensi, dan Pameran.
Kemudian bisnis yang dirangkai dengan perjalanan wisata, liburan, kunjungan para perantau Minang ke kampung halaman dan kunjungan wisatawan domestik.
Dengan semangat sinergi, kolaborasi, dan inovasi bersama seluruh pemangku kepentingan, diharapkan tahun kunjungan wisata Sumatera Barat 2023 akan memberikan manfaat nyata kepada masyarakat sehingga dapat mendorong pertumbuhan ekonomi Sumatera Barat secara berkelanjutan.
Baca juga: SUCOFINDO dukung pengembangan pariwisata dan industri halal di Sumbar
Baca juga: PHRI siap kolaborasi dengan berbagai pihak bangkitkan pariwisata
Baca juga: Menparekraf canangkan tahun kunjungan wisata Sumatera Barat 2023
Artikel
Menyongsong kebangkitan pariwisata Sumbar lewat tahun kunjungan 2023
Oleh Ikhwan Wahyudi
3 April 2022 20:56 WIB
Wisatawan berolahraga pagidi Jam Gadang Bukittinggi (Antara/Iggoy El Fitra)
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2022
Tags: