Balikpapan (ANTARA News) - Ketua DPRD Kalimantan Timur, Mukmin Faisal, berpendapat, Kepala Staf TNI Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Pramono Edhie Wibowo cocok mendampingi Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2014.

"Kami lihat Pak Ical (panggilan Aburizal Bakrie) akan bagus sekali bila berpasangan dengan Jenderal Pramono," kata Mukmin Faisal, di Bandara Sepinggan, Balikpapan, Jumat (14/10), setibanya dari kunjungan ke Kalimantan Selatan.

Mukmin segera kembali ke Balikpapan karena DPD Partai Golkar Kaltim adalah tuan rumah Silaturahmi Nasional DPD Partai Golkar se Indonesia di Hotel Grand Senyiur 15-16 Oktober 2011.

Menurut Mukmin, ia terkesan dengan penampilan sederhana Jenderal Pramono setelah bertemu dalam salah satu acara berkaitan dengan TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) di Balikpapan pekan lalu.

"Beliau masih muda, sederhana tapi tegas, mudah berkomunikasi, masih bersih. Saya nggak lihat dia iparnya SBY, saya hanya lihat dia bersih," jelas Mukmin.

Ketika ditanya wartawan, apakah Ical sendiri mau dipasangkan dengan Jenderal Pramono, Mukmin mengatakan, "Insyaa Allah Pak Ical mau. Kan dukungan ini datang dari bawah. Bukan arus yang dibuat-buat".

Mukmin kembali menunjukkan kesannya dengan menyebutkan Jenderal Pramono sebagai orang yang sederhana dan tulus mengabdi negara. "Beliau orangnya bersih, track recordnya bagus. Itu kesan pertama saya," ungkap Mukmin yang pernah menjadi waki wali kota Balikpapan itu.

Ani Yudhoyono dan Jenderal TNI Pramono adalah anak dari mendiang almarhum Jenderal TNI Sarwo Edhie Wibowo, yang merupakan mantan Komandan Resimen Para Komando Angkatan Darat (RPKAD, sekarang Kopassus) yang menjadi tulang punggung penumpasan pemberontakan G 30 S/PKI pada 1965.

Jenderal Pramono Edhie Wibowo dilantik sebagai Kepala Staf Angkatan Darat menggantikan Jenderal TNI George Toisutta. Sebelumnya, Pramono Edhie menjabat Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad) dengan pangkat Letnan Jenderal.

Pramono Edhie juga pernah menjadi ajudan presiden di masa Megawati Soekarnoputri. Tahun 2009-2009 dengan pangkat Mayor Jenderal menjadi Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus (Danjen Kopassus).

Lulusan terbaik Akademi Militer Angkatan 1980 itu kemudian menduduki posisi Panglima Kodam III/Siliwangi di Jawa Barat sebelum menjabat Pangkostrad pada 2010. (ANT-188/A041)