Mataram (ANTARA) - Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) Nusa Tenggara Barat mengajak pengurus (takmir) masjid untuk bersama-sama membangun ekonomi umat dengan mengembangkan konsep "Baitul Pangan".

"Tujuan dari konsep tersebut adalah membangun ekonomi umat berbasis masjid, mendekatkan pangan dengan masyarakat dan belanja sambil beramal," kata Manager Bisnis Bulog Kantor Wilayah NTB Sawaludin Susanto, di Mataram, Minggu.

Menurut dia, dengan konsep "Baitul Pangan" tersebut bisa memposisikan Bulog sebagai penyedia produk bahan pangan pokok yang akan dijual oleh takmir masjid sebagai mitra.

Bahan pangan pokok tersebut berupa beras, minyak, gula, tepung terigu dan daging sapi.

Sawaludin menambahkan pihaknya memberikan harga pokok, kemudian takmir masjid akan menjual sesuai harga retail dengan konsep margin untuk masjid.

"Konsep tersebut sudah kami sosialisasikan juga dalam acara pelatihan pengelolaan masjid berbasis digital pengembangan ekonomi umat," ujarnya.

Salah seorang pengurus masjid di Desa Mantang, Kabupaten Lombok Tengah, Haerul, mengaku tertarik dengan konsep pengembangan ekonomi umat yang ditawarkan oleh Bulog kepada takmir masjid.

"Itu merupakan salah satu ide yang sangat bagus karena produk yang dikerjasamakan adalah bahan pangan kebutuhan umat sehari-hari," ujarnya.

Baca juga: Bulog NTB salurkan 5.200 ton beras kepada warga terdampak PPKM

Baca juga: Bulog investasi bangun tiga pabrik pengolahan hasil pertanian di NTB

Baca juga: Bulog akan bangun gudang pendingin daging impor di NTB